BANJARMASIN, klikkalsel – Sejumlah SMA sederajat yang menggelar UNBK di Kalsel harus menggelar ujian dalam dua sesi, bahkan sebagian besar tiga sesi serta harus bergabung dengan sekolah lain.
Hal tersebut dikarenakan jumlah peserta ujian tak sebanding dengan jumlah komputer yang menjadi basis sarana uji yang mampu disediakan pihak sekolah atau pemerintah.
Baca Juga :Â Kabid SMA Disdikbud Kalsel : Hari Pertama UNBK SMA Sederajat Berjalan Lancar
Kepada Bidang SMA Dinas Pendidikan dan BudayaKalimantan Selatan (Kalsel) Muhammadun, saat ditemui di sela pemantauan pelaksanaan UNBK mengakui adanya hal tersebut.
“Sebagian besar tiga sesi, namun ada juga yang sudah mampu dua sesi, contohnya seperti SMAN 2 Banjarmasin,” ujarnya.
Ia mengakui jika ujian ini digelar hingga tiga sesi sebenarnya kurang efektif dan berdampak pada psikologis siswa yang kemungkinan dapat mengganggu prestasi nilai.
Namun hal tersebut tidak dapat dihindari karena mau tidak mau ujian berbasis komputer ini harus digelar sebagaimana intruksi kementrian pendidikan.
Ia berjanji pada tahun 2020 semua sekolah akan menggelar UNBK nya secara mandiri dan memangkas sesi pelaksanaan ujian.
“Kita sudah siapkan sekitar 7 miliar khusus untuk komputer yang dananya kita ambil dari APBD dan DAK, pelan-pelan kita lihat progresnya,” tegasnya.
Sehingga ia berharap pada tahun 2021 seluruh sekolah dapat menggelar UNBK secara mandiri dan digelar satu sesi. (david)
Editor : Farid