Penarik Becak Ditemukan Tak Bernyawa

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Warga Jalan Kampung Melayu Darat Gang IV, RT 7, Kelurahan Melayu, Kecamatan Banjarmasin Tengah dihebohkan adanya seorang penarik becak yang ditemukan meninggal dunia di samping becaknya, Minggu (4/9/2022) sekitar pukul 9.15 Wita.

Kapolsek Banjarmasin Tengah, Kompol Dodi Haryanto melalui Kanit Reskrim, Iptu I Gusti Ngurah Utama Putra, menyampaikan bahwa kejadian tersebut sudah dalam penanganan pihaknya.

“Seorang tukang becak itu bernama Jumaniansyah (47) warga Jalan Bina Karya Simpang Jagung RT.065 Rw.004 Kelurahan Pelambuan Kecamatan Banjarmasin Barat,” ujarnya.

Jumaniansyah diketahui berada di kawasan tersebut karena sedang mengantarkan penumpang yang juga saksi yakni Tarti ke Jalan A Yani Kilometer 3.5.

Saat melintas di kawasan itu, Tarti yang merupakan seorang penjual jamu gendong meminta berhenti karena ada orang mau membeli.

Sementara Tarti melayani pembeli jamunya, Jumaniansyah beristirahat sebentar dan bersandar di depan pagar rumah warga di kawasan tersebut.

Tak berapa lama kemudian, Jumaniansyah tiba-tiba terjatuh terlentang ke tanah. Tarti yang melihat kejadian tersebut bersama masyarakat sekitar mencoba menolong dan memeriksa keadaannya.

“Jumaniansyah telah dinyatakan meninggal dunia di sana,” jelasnya.

Baca Juga : Desa Maburai Digegerkan Penemuan Mayat Seorang Pria

Baca Juga : Ditambal Aspal, Oprit Jembatan Patih Masih Beresiko Ambles

Kemudian pihak kepolisian mulai datang ke lokasi untuk melakukan olah TKP dan selanjutnya jasad dibawa ke Instalasi Pemulasaraan RSUD Ulin Banjarmasin.

Hasil pemeriksaan visum luar dari rumah sakit, kata Kanit, berdasarkan keterangan dokter forensik, jika sementara korban meninggal dunia diduga dikarenakan adanya luka terbuka di belakang kepala.

“Keterangan dokter forensik luka tersebut diduga akibat dari terbentur benda yang permukaanya tajam (dinding pagar marmer di TKP) dan luka di kepala korban mengakibatkan korban tidak sadarkan diri sampai meninggal dunia karena lemas kekurangan oksigen,” jelas Iptu Gusti.

Ditambah keterangan pihak keluarga, almarhum sudah 5 bulan ini memiliki riwayat penyakit hipertensi (darah tinggi) dan pernah terserang stroke. Karena itu, pihak keluarga menolak untuk dilakukannya otopsi.

“Surat pernyataan penolakan otopsi juga telah dibuatkan” pungkasnya.(airlangga)

Editor : Amran