Pemprov Kalsel Kemukakan Empat Cara Penanggulangan Bencana

Gubernur Kalsel Sahbirin Noor melalui Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Nurul Fajar Desira membuka Rakernis Penanggulangan Bencana.

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) menggelar Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Penanggulangan Bencana di Banjarmasin, Selasa (14/3/2023).

Dalam Rakernis ini mengemuka empat cara penanggulangan bencana guna meminimalisir resiko.

Gubernur Kalsel Sahbirin Noor melalui Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Nurul Fajar Desira menyampaikan empat cara tersebut.

Pertama, kepemimpinan yang kuat dan mampu mengkomunikasikan prioritas lembaga kepada masyarakat dan membangun visi yang jelas. Kemudian, pengambilan keputusan yang tepat dan struktur yang baik, selanjutnya penempatan personil yang tepat dan pemetaan proses dan sistem kinerja yang efektif.

Menurutnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) merupakan penanggungjawab penyelenggaraan penanggulangan bencana di daerah.

Oleh karena itu, implementasi standar pelayanan minimal membutuhkan penguatan agar BPBD dapat memberikan layanan yang lebih baik lagi kepada masyarakat.

Gubernur yang akrab disapa Paman Birin itu menekankan, kondisi cuaca dan alam yang tidak menentu. Sehingga bisa saja mengakibatkan terjadinya bencana sewaktu-waktu dan tentunya sangat merugikan masyarakat.

“Oleh karena itu, upaya pengurangan resiko bencana menjadi sangat penting untuk merencanakan dan melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan,” tegasnya dalam sambutan tertulis yang dibacakan Nurul Fajar Desira.

Baca Juga : Hiswana Migas Kalsel Pastikan LPG Aman di Kalsel

Baca Juga : Pipa Primer Bocor, Distribusi Air PTAM di Dua Kecamatan Banjarmasin Terhambat

Paman Birin juga mengatakan, Indeks Resiko Bencana (IRB) digunakan sebagai indikator kinerja pimpinan daerah. Hal ini untuk menunjukkan tingkat keberhasilan kinerja dalam penanggulangan bencana.

Melalui rakernis ini, dia berharap pemerintah daerah dapat menyiapkan bahan rencana kerja 2024 dan perencanaan BPBD Provinsi dan Kabupaten/Kota.

“Mudah-mudahan Rakernis ini dapat memberikan wawasan, gambaran dan pemahaman bagi saudara sekalian, sehingga dapat merubah pola pikir, tindak dan sikap dalam pengambilan dan penentuan suatu keputusan atau kebijakan,” tandasnya.

Ditemui usai acara, Fajar juga menyampaikan hal yang senada dengan yang diarahkan Gubernur dalam sambutan. Khususnya soal banjir yang saat ini terjadi seperti di Kabupaten Banjar.

“Seperti yang kita tahu, di tahun sebelumnya kebakaran hutan berkurang karena curah hujan yang tinggi di sepanjang tahun. Namun sebagai penggantinya terjadi genangan banjir di beberapa tempat. Karena itu perlu dirumuskan bagaimana nanti kita ke depan dengan kondisi seperti ini mampu menanggulangi bencana-bencana yang terjadi,” ucapnya.

Oleh karena itu, ujar Fajar, dalam Rakernis ini ada dua kegiatan penting yaitu evaluasi terhadap apa yang telah dilaksanakan di tahun sebelumnya serta menjadikan hasil evaluasi sebagai bahan perencanaan di tahun berikutnya.

Panitia Penyelenggara dalam laporan yang disampaikan oleh Kasubag Perencanaan dan Pelaporan BPBD Provinsi Kalsel, Santi Endah Lestari menyampaikan, Rakernis ini diharapkan dapat memberikan hasil terwujudnya perencanaan penanggulangan kebencanaan yang efektif dan melahirkan sebuah inovasi dalam pencegahan kebencanaan sehingga dapat meminimalisir terjadinya bencana.

Selain itu, Rakernis juga bertujuan menghasilkan perencanaan program kegiatan sehingga dapat memberikan pelayanan yang maksimal bagi masyarakat yang berpotensi dan terdampak bencana di Kalsel.

Rakernis yang rencananya akan diselenggarakan selama dua hari ini diikuti oleh 64 peserta yang terdiri perwakilan BPBD dan Bappeda dari 13 kab/kota, SKPD teknis terkait lingkup Pemprov Kalsel.

Adapun narasumber dalam kegiatan ini adalah BPBD Provinsi Kalsel, Biro Perencanaan dari BNPB, Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri serta Bappeda Kalsel. (rizqon)

Editor : Akhmad