BANJARMASIN, klikkalsel.com – Pemko Banjarmasin, melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin, berhasil mensukseskan revitalisasi bahasa daerah.
Revitalisasi bahasa daerah sendiri merupakan salah satu langkah penting dalam upaya perlindungan bahasa dan sastra.
Keberhasilan revitalisasi bahasa daerah ini rupanya menjadi perhatian dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI.
Kepala Dinas Pendidikan Banjarmasin, Nuryadi mengatakan bahwa, perhatian yang diberikan Kemendikbudristek RI itu berupa penghargaan yang diberikan kepada daerah yang berhasil melakukan revitalisasi bahasa daerah pada tahun 2023.
“Penghargaan dari Badan Bahasa itu, diserahkan langsung oleh Mendikbudristek,” ucapnya.
Baca Juga : Tunjang Predikat Kota Sehat, Pemko Bongkar Sejumlah Jamban di Sungai
Baca Juga : Diduga Melanggar Etik Pejabat Pemko Banjarmasin Di Nonjobkan
Ia juga menjelaskan bahwa selama ini revitalisasi bahasa daerah di Banjarmasin sudah cukup baik. Pihaknya pun turut melakukan pengimbasan terhadap guru-guru melalui bimbingan teknis untuk menguatkan bahasa banjar bagi siswa.
“Pengimbasannya itu seperti melaksanakan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat kota yang melibatkan siswa, guru dan masyarakat umum pada momen hari jadi kota Banjarmasin,” ungkapnya.
“Kemudian mengirimkan delegasi peserta didik pada festival Tunas Bahasa Ibu tingkat provinsi yang menjadikan Banjarmasin sebagai juara umum dan menghasilkan 6 peserta yang menjadi utusan ke FTBI nasional,” sambungnya.
Selain itu kata Nuryadi, Pemko Banjarmasin juga mengeluarkan Perwali nomor 86 tahun 2023, tentang kurikulum muatan lokal yang menjadi dasar hukum penguatan bahasa daerah di satuan pendidikan.
“Tentu kita juga menyediakan buku muatan lokal kepada seluruh sekolah yang menguatkan pembelajaran muatan lokal di sekolah,” jelasnya.
Ia pun berharap agar kedepannya dengan adanya pengharhaan itu, Disdik Kota Banjarmasin akan semakin menguatkan program yang terkait penguatan bahasa daerah.
“Kami akan terus menjadikan FTBI ini menjadi agenda rutin sebagai ajang untuk menguatkan program Revitalisasi Bahasa Daerah,” terangnya.
“Kita juga akan terus melakukan penguatan kapasitas guru untuk bisa melakukan pengajaran bahasa daerah bagi siswa,” pungkasnya.(fachrul)
Editor : Amran