Banjar  

Pemkab Banjar Luncurkan 19 Unit Angkutan Feeder Gratis Jalur Cindai Alus dan Bincau

Gratis-kan 19 unit angkutan feeder yang telah beroperasi di dua trayek. (Mada)

MARTAPURA, klikkalsel.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar melalui Dinas Perhubungan (Dishub) telah meluncurkan 19 unit Angkutan feeder gratis yang beroperasi di dua trayek guna mempermudah masyarakat khususnya para pelajar.

Kepala Dishub Banjar, I Gusti Nyoman Yudiana menjelaskan, dua trayek yang telah dibuat oleh pihaknya ini di antaranya jalur Terminal Pasar Martapura menuju Desa Bincau, Kecamatan Martapura, dan Jalur Terminal Angkutan Pasar Martapura menuju Darul Hijrah di Desa Cindai Alus.

Namun pihaknya masih mengaku dua trayek yang dibuat oleh pihaknya ini masih tahap uji coba untuk menentukan rute yang paling sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

“Ada 19 kendaraan taksi hijau yang kami bagi menjadi dua. Satu trayek menggunakan 10 angkot, dan trayek lainnya menggunakan 9 angkot untuk melayani rute Desa Bincau dan Darul Hijrah Desa Cindai Alus,” ujar Selasa (17/12/2024)

Selain itu, guna menjamin keselamatan masyarakat ketika menaiki angkutan gratis yang disediakan pihaknya. Telah dilakukan uji kelayakan kendaraan (KIR) terhadap 19 unit angkutan.

Baca Juga Jadi Pemasok Melati Untuk Tiga Provinsi, Pemkab Banjar Lakukan Penelitian Melati Banjar Batuah

Baca Juga Sat Lantas Polresta Banjarmasin Tanamkan Keselamatan Berlalu Lintas Sejak Dini

Nyoman mengatakan pihaknya telah menyediakan insentif kepada para sopir, dengan sistem sewa kendaraan yang digunakan sebagai angkutan gratis.

Lebih lanjut, Gusti Nyoman menjelaskan bahwa program ini masih bersifat sementara, karena pihaknya sedang mempersiapkan angkutan feeder dengan kualitas yang lebih baik.

“Dalam waktu 4 hingga 5 bulan, kami akan mengganti kendaraan dengan standar yang lebih bagus dan baru, seperti yang ada di Banjarbaru, bahkan bisa lebih baik,” ungkapnya.

Ia juga mengimbau para sopir angkot yang tergabung dalam program ini untuk membentuk koperasi. Harapannya, koperasi ini dapat membantu para sopir merencanakan biaya operasional, termasuk cicilan kendaraan, dengan pihak lembaga keuangan.

“Nanti mereka bisa bernegosiasi dengan lembaga keuangan terkait sistemnya. Kami hanya membimbing, tidak ikut mencampuri keputusan. Targetnya, pada tahun 2025 akan tersedia 14 kendaraan dengan standar yang lebih baik,” tuturnya.

Nyoman menambahkan, ke depannya akan ada sekitar 80 hingga 100 sopir angkot yang bergabung dalam program ini. Namun, karena hanya tersedia 14 kendaraan, tidak semua sopir akan dapat beroperasi secara bersamaan.

“Nanti mungkin akan ada sistem shift, entah harian atau berganti hari, sesuai kesepakatan mereka. Pendapatan mereka nantinya dihitung berdasarkan biaya per kilometer yang dibayarkan pemerintah kepada koperasi,” tandasnya. (Mada)

Editor: Abadi