Pemadam Kebakaran, Bunga Kota Banjarmasin

BANJARMASIN, klikkalsel– Selain pasar terapung, di Banjarmasin juga terkenal jumlah personel Pemadam Kebakaran (damkar). Saking banyaknya, total unit damkar ini tercatat dalam rekor MURI.

Rekor barisan damkar terpanjang se-Asia. (david/klikkalsel)

Jadi, jangan heran pas ada di Banjarmasin bila terjadi kebakaran, akan melihat puluhan mobil damkar melintas jalan silih berganti. Melesat dengan kecepatan tinggi menuju lokasi asal api.

Pemadam kebakaran memang bunga kota Banjarmasin. Hampir setiap kelurahan dan RT memiliki pemadam kebakaran, dengan anggota, unit yang berlainan. Bahkan untuk satu titik api bisa diserbu puluhan damkar, dan bisa sampai menumpuk.

Tidak ada yang punya data pasti ada berapa banyak pemadam kebakaran di Banjarmasin, namun dapat dipastikan jumlahnya ratusan. Dari unit jenis roda enam hingga roda dua. Dari armada mobil keluaran terbaru hingga keluaran jaman 80an.

Bermunculannya damkar di Banjarmasin bisa jadi karena warga Banjarmasin memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi, toleransi yang kuat, serta semangat membantu sesama yang tertanam.

Di sisi lain, konstruksi bangunan di Banjarmasin mayoritas menggunakan kayu yang mudah terbakar. Jadi hampir tiap RT memiliki inventaris mesin damkar, sehingga kalau ada api tidak langsung menyebar, dan cepat ditangani.

30 tahun silam, damkar hanya ada milik pemerintah dan pihak swasta. Namun damkar dengan armada besar itu tidak mampu menuju lokasi kebakaran, yang ada jalan atau gang sempit di kota Banjarmasin. Ini juga menjadi penyebab bermunculannya damkar yang dikelola swadaya oleh masyarakat.

Tercatat setiap tahun jumlah angka kebakaran di Banjarmasin selalu tembus diatas 100 kejadian, belum lagi termasuk kebakaran lahan di musim kemarau.

Kesulitan utama pemadam kebakaran di Kota Banjarmasin sebenarnya bukan pada air, air melimpah karena Banjarmasin di tepian sungai. Namun lebih ke areal yang tak bisa dijangkau unit pemadam milim pemerintah. Ada lorong, gang, yang sulit dijangkau pemadam kebakaran. Juga jalanan yang sempit di kota yang menyulitkan pemadam kebakaran bermanuver.

Pemadam kebakaran swadaya-lah yang mengisi kekurangan tersebut. Dengan mobil kecil atau motor mereka masuk ke gang-gang kecil dan memberikan pertolongan. Terkadang sebelum pemadam kebakaran pemerintah datang, pemadam kebakaran swadaya-lah yang datang dan sudah bekerja terlebih dahulu.

Anggota pemadam kebakaran swadaya ini sebagian besar nihil pengetahuan tentang standar penanggulangan kebakaran. Namun semangat yang tinggi untuk membantu sesama, membuat mereka tetap melaksanakan tugas kemanusian.

Mereka mendanai pemadam mereka dengan swadaya masyarakat atau juga dari para donatur yang membantu. Namun yang pasti mereka sangat minim bantuan dari pemerintah. Bahkan seandainya pun ada bantuan rutin perdua tahun yang diberikan pemko, jumlahnya hanya mampu untuk operasional dua bulan.

Bahkan barisan pemadam kota ini telah 2 kali mencatatkan rekor pemadam kebakaran dengan barisan unit terpanjang, bukan hanya di Indonesia tapi se Asia yaitu tahun 2004 dan 2015.

Itu baru roda empat dan roda enam, belum lagi doa dua dan tiga hingga unit air mereka.

Pemadam kebakaran swadaya bahkan memiliki kontes tahunan untuk menjadi yang terbaik di Banjarmasin dengan cara lomba ketangkasan dan keterampilan.

Kini, budaya kearifan lokal tentang tumbuhnya pemadam kebakaran di Banjarmasin untuk membantu pemerintah telah ditiru oleh daerah lain di Kalimantan khususnya.

Semoga ini adalah preseden baik dan merupakan kolaborasi antara pemerintah dan warga. Jika negara belum turun tangan, warga-lah yang berupaya. (david/berbagai sumber)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan