Pelayanan PTAM Intan Banjar Dikeluhkan Warga: Bayar Lancar, Airnya Tak Lancar dan Berbau

warga Komplek Graha Tembikar Permai saat memeriksa air dari PTAM Intan Banjar (istimewa)

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Pelayanan PTAM Intan Banjar masih terus dikeluhkan oleh para warga di Kabupaten Banjar karena pasokan air yang tidak selalu lancar.

Warga yang mengeluhkan itu diantaranya tinggal di Jalan Tembikar Kanan, Komplek Graha Tembikar Permai, Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar yang mana air tersebut hanya jalan ketika dini hari.

Wawan Syahrul Alam yang merupakan warga setempat mengatakan, dirinya mengaku kecewa dengan pelayanan dari PTAM Intan Banjar, sementara biaya yang dikeluarkan tiap bulannya cukup besar.

“Tagihan naik terus, tapi tidak sepadan dengan pelayanannya. Masa tiap malam kami yang harus nunggu air jalan,” keluhnya saat ditemui awak media, Sabtu (8/5/2023).

Hal itu juga dirasakan oleh Alin Markani yang mengaku tidak bisa tidur nyenyak karena setiap malam selalu stand by menunggu air jalan meskipun sudah ada mobil tangki air yang datang.

“Ya meskipun ada mobil tangki air yang datang. Tapi tidak semua warga kebagian, bisa habis lebih dulu,” ujarnya.

Baca Juga : Direksi Baru PTAM Bandarmasih Diharapkan Mengutamakan Pelayanan Prima dan Kemudahan Layanan Masyarakat

Baca Juga : Usai RDP dengan Dewan Kalsel, Dirut PAM Intan Banjar Diadang Ibu-ibu Komplek

Selain ketidak lancaran pasokan air, dari PTAM Intan Banjar juga dikeluhkan bahwa sesekali air yang keluar kondisinya keruh dan berbau.

“Apalagi yang rumahnya ada di belakang-belakang sana. Sudah tidak lancar, berbau lagi,” imbuhnya.

Ditambahkan Rafi’i warga setempat yang mengaku setiap bulanya selalu membayar biaya air dengan lancar mulai dari Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu.

“Bahkan pernah yang sampai Rp300 ribu. Tapi fasilitas yang kami terima hanya begini,” ungkapnya.

Ketiga warga di lokasi tersebut mengharapkan PTAM Intan Banjar bisa segera menyelesaikan permasalahan yang telah mereka alami itu.

Sebab, masalah air tersebut sudah dialami warga tersebut bertahun-tahun. Sejak mereka tinggal di kawasan tersebut. (airlangga)

Editor: Abadi