Pelaksana Pasar Wadai Ramadan Dinilai Tak Peduli dengan Perwali Larangan Kantong Plastik

Pembeli dagangan di Pasar Wadai Ramadan yang membawa jajanannya menggunakan kantong plastik yang diberikan penjual

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Banjarmasin merupakan salah satu kota yang berupaya untuk mengurangi penggunaan kantong plastik. Bahkan Walikota Banjarmasin mengeluarkan Peraturan Walikota (Perwali) Nomor 18 Tahun 2016 tentang pelarangan kantong plastik.

Perwali 18 Tahun 2016 tersebut pun hingga kini masih diterapkan oleh ritel-ritel modern di Banjarmasin yang tidak memberikan kantong plastik kepada pelanggan yang berbelanja.

Namun berbeda dengan di Pasar Wadai Ramadan. Pasar yang menjual berbagai jajanan untuk santap berbuka puasa tersebut malah masih menggunakan dan memberikan kantong plastik kepada para pembelinya.

Padahal Pemko Banjarmasin hingga kini terus mengkampanyekan pengurangan sampah plastik di Banjarmasin. Hal ini memperlihatkan bahwa panitia pelaksana atau event organizer (EO) seperti main-main dengan aturan yang telah dibuat Walikota Banjarmasin pada tahun 2016 tersebut.

Ketika di konfirmasi pun, pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin tidak menampik dengan adanya kondisi tersebut.

Bahkan Kepala DLH Banjarmasin, Alive Yoesfah Love, mengaku menyaksikan langsung maraknya penggunaan kantong plastik di lokasi itu.

“Kemarin, saat ke pasar wadai ramadan di siring Menara Pandang saya menyaksikan langsung,” ujarnya, Senin (27/3/2023).

Baca Juga : Stand Pasar Wadai Gratis di Nol KM, Paman Birin: Bukti Kehadiran Pemerintah

Baca Juga : Rp 1,5 Miliar Dibutuhkan Baznas Kalsel Untuk Mustahik Zakat Selama Ramadan

Dengan kondisi tersebut, tentunya menjadi perhatian khusus bagi jajarannya. Sehingga dalam waktu dekat, pihaknya bakal memanggil pihak penyelenggara atau EO untuk mengatasi persoalan itu.

“Kita akan panggil EO ke kantor agar bisa mengimbau pedagang dan pembeli untuk tidak menggunakan kantong plastik,” tekannya.

Ia pun membayangkan, berapa peningkatan produksi sampah plastik yang dihasilkan jika diakumulasikan dengan aktivitas pasar wadai ramadan selama satu bulan.

Padahal menurutnya hingga sampai saat ini produksi sampah plastik di Banjarmasin sudah jauh berkurang.

“Cukup banyak kalau kita akumulasikan produksi sampah plastiknya. Jangan sampai gara-gara momen ramadan ini sampah plastik meningkat lagi,” tekannya.

Pihak DLH Kota Banjarmasin pun akan berencana menurunkan tim guna mengimbau pembeli yang datang untuk membawa bakul purun.

Begitu juga dengan pedagang agar mengganti kantong kresek dengan bakul purun.

“Kalau seperti itu juga bisa memberikan multiplier effect kepada pengrajin bakul purun. Kita harapkan ramadan ke 20 sudah bisa dijalankan,” pungkasnya.(fachrul)

Editor : Amran