Pansus II DPRD Kalsel Usulkan Perkembangan Ekonomi Tak Tergantung Pertambangan

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kalimantan Selatan (Kalsel) 2022 masih didominasi sektor pertambangan dan penggalian. Ketergantungan pada sektor ini berpotensi menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang fluktuatif, cenderung berdampak pada degradasi lingkungan dan menyebabkan bencana ekologis.

Berdasarkan hal tersebut, Pansus II DPRD Kalsel mendorong Pemprov Kalsel untuk segera melakukan tindakan-tindakan kongkret sebagai percepatan transformasi struktur ekonomi di Kalsel dengan mengembangkan sektor pertanian, perkebunan, peternakan, pariwisata maupun industri pengolahan, agar perekonomian di Kalsel tidak lagi bergantung pada sektor pertambangan, seperti batubara yang merupakan sumber daya alam tidak dapat diperbaharui dan terbatas.

“Pengelolaan pendapatan daerah, kami memberikan apresiasi kepada pemerintah provinsi atas pencapaian pada sektor pendapatan daerah (PAD) dan dana transfer dari pusat) dalam APBD Perubahan 2022 untuk pendapatan daerah teranggarkan sebesar Rp 7.854.987.591.281 dan realisasi yang di peroleh sebesar Rp 9.085.722.834.734,26,” kata Wakil Ketua Pansus II DPRD Kalsel Muhammad Helmi Yani pada Rapat Paripurna DPRD Kalsel terkait penyerahan hasil rekomendasi atas LKPj Kepala Daerah Akhir Tahun 2022, Rabu (3/5/2023).

Diungkapkannya, ada kelebihan pencapaian dari target sebesar Rp 230.735.243.453,26.

“Semoga keberhasilan pelampauan pencapaian Target bukan merupakan kesalahan dalam penghitungan penetapan target, khususnya target dari sektor PAD,” katanya.

Baca Juga : DPRD Kalsel Dukung Dukcapil Banjarmasin dalam Perekaman KTP Digital

Baca Juga : Usung Kearifan Lokal Dalam Cegah Faham Radikal, BNPT RI dan FKPT Kalsel Gelar Kenduri Desa Damai

Dalam penyampiannya, Pansus II meminta Pemprov Kalsel melakukan pendekatan multi sektor untuk meningkatkan peran sektor pariwisata dalam struktur ekonomi daerah, disamping itu Pemprov juga perlu membangun integrasi antara sektor pariwisata dan industri ekonomi kreatif. Mengingat bahwa industri kreatif mampu memberi nilai tambah pada daya tarik dan daya saing pariwisata di Kalsel.

Memberikan rekomendasi agar setiap perangkat daerah di lingkungan Pemprov Kalsel secara serentak melakukan pembinaan UMKM, minimal masing-masing lima UMKM di bawah koordinasi Dinas Koperasi dan UKM Kalsel, sehingga menjadi agenda besar daerah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.

“Inovasi padi apung yang pada saat ini baru pada tahap demplot, sangat potensial untuk meningkatkan ketahanan pangan daerah serta menopang kebutuhan pangan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara,” ucap politisi Partai Golkar ini.

Pansus II juga memberikan rekomendasi agar Dinas Perdagangan dan Dinas Perindustrian bekerja secara terpadu, khususnya dalam rangka peningkatan volume ekstra komoditi, CPO, karet, kayu lapis untuk menstabilkan neraca perdagangan. Hal ini penting dilakukan dalam rangka menggantikan ekspor batu bara.

Untuk sektor kehutanan, Pansus II memberikan rekomendasi agar pemerintah provinsi mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan hutan untuk mengikuti program perhutanan sosial guna menambah penghasilan masyarakat, pencegah erosi, dan pengamanan hutan oleh masyarakat. (azka)

Editor : Akhmad