BANJARMASIN, klikkalsel.com – Menjelang Natal dan Tahun Baru 2023, harga beras melambung tinggi akibat inflasi. Terkait hal ini, Pemprov Kalsel mengambil langkah pemberian subsidi beras melalui operasi pasar yang berlangsung selama sepekan 22 – 27 Desember 2022 di kawasan Siring 0 KM Banjarmasin.
Tak tanggung-tanggung, 32 ton beras bersubsidi disiapkan dalam operasi pasar. Beras yang dijual adalah yang berkualitas bagus dari Sulawesi dengan harga Bulog Rp 11 ribu per kilogram namun disubsidi Pemprov Kalsel menjadi Rp 8 ribu untuk masyarakat.
“Sebagaimana arahan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, upaya pengendalian inflasi harus menjadi skala prioritas,” tutur Kepala Bagian Kebijakan Perekonomian Setdaprov Kalsel, Agus Salim, Kamis (22/12/2022).
Dia mengatakan, Pemprov Kalsel menjamin stok pangan, terutama beras aman menjelang Natal dan Tahun Baru 2023. Terlebih lagi, saat ini Pemprov Kalsel melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kalsel terus melakukan beberapa langkah untuk mencegah terjadinya inflasi, terutama terkait pangan.
Langkah tersebut di antaranya adalah pelaksanaan operasi pasar murah, pasar UMKM dan operasi pasar beras bersubsidi.
Baca Juga : Inflasi Kalsel Lampaui Batas Normal Akibat Harga Beras Lokal Terus Meroket
Baca Juga : Pemprov Kalsel Buka Seleksi Calon PPPK Dengan 194 Formasi Sampai 6 Januari 2023, Ini Syarat dan Tahapannya!
Dikatakannya, pasar beras bersubsidi sudah dilaksanakan di tanggal 16 hingga 18 Desember 2022 di kawasan siring 0 Kilometer Banjarmasin dan kini kembali digelar selama sepekan.
“Kemarin sudah dilaksanakan pasar beras bersubsidi sebanyak 28 ton yang dilaksanakan di tanggal 16 sampai 18 Desember,” jelasnya.
Lebih lanjut, Agus juga menerangkan sesuai arahan Paman Birin, sapaan akrab gubernur, akan ada pembagian bantuan beras ke masyarakat secara gratis.
“Sesuai arahan Pak Gubernur, beras dari CPP Cadangan Pangan Pemerintah sebanyak lebih kurang 5 ton,” pungkasnya.
Sementara itu, Agus Salim memastikan bahwa stok beras untuk persiapan Nataru atau Natal dan Tahun Baru 2023 pun sudah aman.
“Walaupun menghadapi Nataru gejolak semakin besar, terutama permasalahan angkutan udara. Namun secara persedian stok pangan, kita sudah cukup,” tandasnya. (rizqon)
Editor: Abadi