Menurut Pengamat Pendidikan, Ada Dampak Jika Pembelajaran Daring Terlalu Lama

Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Machli Riyadi

BANJARMASIN,klikkalsel.com – Upaya pemerintah dalam menekan laju angka penularan kasus Covid-19 terus dilakukan agar bisa menjalankan kembali pembelajaran tatap muka di sekolah maupun di universitas.

Sistem daring yang dilakukan di sekolah dan unisversitas saat ini berdampak pada psikologis dan karakter siswa maupun mahasiswa.

Pengamat pendidikan Dr Jarkawi mengatakan, pandemi yang berlangsung mengakibatkan dilema antara belajar tatap muka dan belajar daring. Sebab jika membahas belajar tatap muka saat ini dianggap akan beresiko terjadinya penularan.

“Dalam proses pembelajaran, tatap muka bagian terpenting dalam proses ajar-mengajar. Itu karena siswa dapat langsung berinteraksi dan mudah menangkap materi yang di ajarkan,” katanya, Jumat (13/8/2021).

Dosen pasca sarjana Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Uniska ini juga menuturkan, jika seorang siswa yang berinteraksi secara langsung ia akan lebih mudah berkomunikasi, maka akan meningkatkan inisiatif sosial dan juga dapat menumbuhkan kreatif siswa itu sendiri.

“Begitu sebaliknya, bila belajar daring berlangsung lama, maka akan terjadi rendahnya intra sosial pelajar. Pelajar juga berisiko akan menjadi orang yang apatis acuh terhadap lingkungan sosial,” ucapnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Totok Agus Daryanto, menyatakan belajar daring dan belajar tatap muka diukur dari keefektifannya.

Totok belum berani menyatakan resiko tentang bila PTM tidak dilaksanakan dan menunggu pandemi berakhir.

Namun ia lebih memilih menilai belajar tatap muka lebih efektif ketimbang daring.

“PTM tentu yang paling efektif ketimbang daring. Dan kami berharap pelaksanaan PTM bisa dilaksanakan dan saat ini kami telah menyusun persiapannya,” pungkasnya.(azka)

Editor : Amran