MARTAPURA, klikkalsel.com – Lonjakan kasus narkotika di Kota Martapura, Kabupaten Banjar menjadi sorotan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banjar.
Setiap tahun jumlah kasus narkotika Martapura yang terkenal agamis dan memiliki nama lain Serambi Makkah selalu mendominasi di Pengadilan Negeri (PN) Martapura, bahkan melonjak dari tahun 2022 ke 2023.
“Kami di Martapura ini terkenal agama yang kuat (agamis, red) dan Serambi Makkah, namun peredaran narkobanya salah satu yang paling besar di sini,” ucap Ketua DPRD Banjar, H. Muhammad Rofiqi kepada klikkalsel.com, Kamis (21/12/2023).
Baca Juga Perkara Narkoba Mendominasi Kasus yang Diadili PN Martapura
Baca Juga Dipengujung Tahun, Kejari Banjar Musnahkan 99 Barang Bukti, Didominasi Narkoba
Rofiqi mengatakan, faktor ekonomi yang kemungkinan besar menjadi penyebab tingginya kasus narkotika di Martapura, bahkan Badan Narkotika Nasional (BNN) hingga saat ini tidak ada di Kota Serambi Makkah.
“Edukasi dan pencegahan itu penting. Jadi sekarang itu kalo ada orang menggunakan narkoba itu ditangkap dan dipenjara, keluarnya tambah parah,” tuturnya.
Politisi Gerindra ini menyarankan, para pecandu narkotika harusnya direhab agar bisa sembuh dan tidak terjerat kasus yang sama secara berulang.
“Namun yang jadi masalahnya di sini, BNN saja tidak punya, apalagi tempat rehab. Makanya saya melihat dalam mimpi saya harusnya, anak-anak di Kabupaten Banjar kembali kepada pakem awal menuntut ilmu agama, karena ini bumper satu-satunya,” bebernya.
Tidak sampai di sana, Ketua DPRD Banjar juga mengatakan, pencegahan narkotika di Kota Serambi Makkah adalah tugas bersama, dari pemerintah K
kabupaten, dewan, eartawan hingga masyarakat awam.
“Bahkan bandarnya harus kita tangkap,” pungkasnya. (Mada Al Madani)
Editor: Abadi
