HST, Religi  

Lancarkan Dakwah, Rumah Singgah Muallaf Pegunungan Meratus Perlu Uluran Tangan

Rumah Singgah Pendakwah Pegunungan Meratus yang masih belum rampung dan memerlukan uluran tangan. (foto : dayat/klikkalsel.com)

BARABAI, klikkalsel.com – Perjuangan para pendakwah untuk menyebarkan agama Islam dan membina para Muallaf tidaklah mudah, terlebih lagi bagi yang berdakwah di Pegunungan Meratus Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).

Seperti halnya diceritakan Ustadz Fathurrahim yang berdakwah di kawasan Pegunungan Meratus Kecamatan Hantakan.

Ia dan segenap teman seperjuangannya rela menempuh medan ekstrim dan sesekali menginap di rumah warga demi melancarkan misinya.

Demi mempermudah perjuangannya, Ustadz Fathurrahim dengan dibantu para Muallaf dan segenap kerabatnya membangun Rumah Singgah di Papagaran Desa Patikalain, Kecamatan Hantakan yang merupakan salah satu lokasi binaan yang dihuni para Muallaf.

“Pembangunan Rumah Singgah ini semula dari inisiatif kami yang memang sangat memerlukan tempat untuk beristirahat disamping menjalankan dakwah. Akan tetapi masih belum selesai dan masih memerlukan uluran tangan para donatur,” tuturnya, Senin (3/1/2022) di Barabai.

Dijelaskan, Rumah Singgah tersebut dibangun dengan konstruksi kayu dan berbentuk panggung yang difungsikan sebagai tempat istirahat para pendakwah dan kemudahan dalam pembelajaran agama Islam.

Ia menambahkan, semula pembangunan tersebut dibantu oleh Yayasan Ruang Pelita Kalimantan sebanyak Rp 25 juta, serta beberapa donatur lainnya. Seiring berjalannya pembangunan, dana kas yang ada masih belum cukup. Sehingga, pembangunannya masih belum bisa diselesaikan.

“Tujuannya dengan adanya tempat istirahat tersebut para da’i jadi mudah menyi’arkan Islam dengan cara menginap. In sya Allah, Ramadhan kami akan programkan buka bersama, tadarus, dan tarawih dengan para muallaf,” jelasnya.

Kemudian, Ustadz Fathurrahim berharap, ada donatur yang bisa membantu untuk mencukupi penyelesaian pembangunan rumah singgah tersebut.

Karena, selama ini pembangunannya memang berjalan secara swadaya dari para dermawan untuk membantu para Muallaf.

“Saat ini pembangunan berjalan sekitar 65 persen sembari gotong royong. Untuk upah pekerja yang belum dibayar sekitar Rp 3 juta, belum lagi untuk mengisi perabot dalamnya. Semoga ada para derawan yang tergerak membantu, dengan bisa menghubungi no saya 085332224408,” tuturnya. (dayat)

Editor : Akhmad