KPID Kalsel Pantau Harga STB Jelang Rencana ‘Suntik Mati’ Siaran Analog

KPID Kalsel meninjau harga STB di pasaran

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Suntik mati siaran televisi analog atau Analog Swich Off (ASO) di wilayah Kalsel dijadwalkan hari ini Senin (20/3/2023) pukul 24.00 Wita. Menjelang ASO, Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kalsel turun ke pasar meninjau harga Set Top Box (STB) atau alat untuk menangkap siaran digital.

Peninjauan dilakukan di Pasar Cempaka Banjarmasin terbilang stabil. Di pasar ini, penjualan STB terbilang stabil atau normal.

Hal tersebut lantaran masyarakat sebagai besar sudah memiliki STB. Terlebih lagi, televisi produk terbaru sudah dapat menangkap siaran digital.

“Seminggu itu di bawah 10 penjualannya,” ujar Wakil Ketua KPID Kalsel, Analisa didampingi komisioner lainnya Fadl Rizki.

Dia menambahkan, masyarakat telah membeli perangkat STB mulai November 2022 lalu. Jadinya, penjualan STB di pasaran sejak pemberitahuan ASO awal tahun ini berkurang.

Hasil peninjauan KPID Kalsel itu bahwa harga STB di pasaran dibandrol dengan harga Rp 175 ribu hingga Rp 250 ribu. Harga itu sesuai merk STB.

“Apa yang bisa dibeli dan tergantung kebutuhan serta finansial masyarakat,” pungkasnya.

Baca Juga : TV Digital Ditunda, Penjualan STB Kembali Sepi

Baca Juga : Gubernur Kalsel dan Pj Bupati Batola Serahkan Bantuan Kepada Warga Terdampak Banjir di Jejangkit dan Mandastana

Sementara itu, komisioner KPID Kalsel lainnya turut melakukan peninjauan harga STB di Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar.

Harga STB di dua daerah itu lebih tinggi dibandingkan di Banjarmasin. Misalnya STB merek Myvo seharga Rp 245 ribu, Matrix Rp 300 ribu dan Apple Matrix Rp 335 ribu.

“Hasil monitoring dan pemantauan penjualan STB di Banjarbaru, harga di penjual elektronik dibeberapa titik terpantau harga lebih tinggi,” sebut Komisioner KPID Kalsel, H M Farid Soufian.

Untuk diketahui, migrasi televisi analog ke televisi digital di wilayah Kalsel 1 yang meliputi Kota Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Tanah Laut, dan Barito Kuala. (rizqon)

Editor: Abadi