Sosial  

Komunitas Motor Trail Kalsel, Trobos Longsor Bantu Warga Terdampak Banjir

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Banjir dan tanah longsor di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, tepatnya di wilayah Arangane, Rantau Parupuk Desa Datar Ajab, Kecamatan Hantakan, memang cukup parah.

Bahkan, lokasi yang terdampak bencana cukup banyak dan masif, sehingga berbagai jalan terputus dan ada daerah yang belum menerima bantuan.

Melihat kondisi tersebut, sebanyak 30 rider pecinta motor trail yang tergabung lintas komunitas di Kalimantan Selatan (Kalsel) bergerak untuk mendistribusikan bantuan, dengan menggunakan motor trail.

Hanya motor jenis offroad tersebut yang mampu menembus jalan menuju lokasi bencana yang masih terisolasi.

“Harus pakai motor trail, tidak bisa yang lain. karena pada dasarnya, daerah yang terdampak bencana saat ini hanya bisa dilalui roda dua saja,” kata Zimmy salah satu relawan yang ikut mendistribusikan bantuan ke daerah terdampak, saat dihubungi klikkalsel.com, Minggu (24/1/2021).

Baca Juga : HST Krisis Air Bersih Pasca Banjir Badang, PMI Datangkan Mesin Pengolah Air

Pria yang akrab disapa Zimmy Dayak ini menambahkan, komunitas trail yang mendistribusikan terdiri dari Dayak Adventure trail Banjarmasin, Pro GT Barabai, Rider Borneo Peduli, IOF 2 x 1 Tanah Bumbu, IOF 2 x 1 Kalsel, Komunitas Trail Kapuas, Komunitas Trail Kotabaru, Komunitas Trail Amuntai – Balangan.

Dalam rangka membantu mengirimkan keperluan yang dibutuhkan korban banjir di tempat tersebut, beberapa hari pasokan sembako dan kebutuhan lain tidak bisa mencapai lokasi.

Sehingga, menembus daerah bencana yang cukup terisolasi tersebut memang ada trik khusus. Paling penting, orang tersebut memang terbiasa bermain trail di jalur offroad atau masuk hutan.

“Ada triknya, yang sudah terbiasa juga. Kuat fisik dan ada teknik khusus serta keberanian,” jelasnya

Dari informasi didapat, jalur yang harus ditembus sangat ekstrem. Lokasi berada di lereng gunung dan banyak jalan putus. Terlebih, jalan harus dilalui berlumpur, karena memang terdampak bencana tanah longsor.

Mereka pun mencoba mencari jalur alternatif yang memungkinkan dilalui demi menyalurkan logistik kepada korban di desa-desa masih terisolasi.

Banyak sekali jalan desa yang tertimbun longsor atau putus. Diketahui, bantuan didistribusikan kepada masyarakat korban bencana ini, dibawa secara manual. Artinya, tidak menggunakan kendaraan lain dan diikat di sepeda motor masing-masing menggunakan tali.

“Dibawa ala anak kampung saja, kita ikat dengan tali,” tuturnya.

Adapun bantuan atau kebutuhan yang diantar tersebut berupa, kebutuhan sehari hari mulai dari perlengkapan mandi dan dapur serta obat obatan serta perlengkapan ibadah.

“Bantuan yang kita salurkan yaitu sabun, alat masak, gayung, gelas, piring, panci-panci, makanan berupa mie instan, snack, garam, minyak sayur, bawang merah dan putih, air mineral, obat nyamuk, obat-obatan, minyak kayu putih, selimut dan mukena,” ungkapnya.

Zimmy Dayak juga menyatakan proses pendistribusian kepada warga terdampak tersebut terhitung memerlukan waktu panjang.

“Start sekitar Pukul 09.00 Wita di kampung surapati birayang dan sampai di titik lokasi sekitar Pukul 15.30 Wita,” ujarnya.

Selain memakan waktu perjalanan cukup lama, semua itu disebabkan karena raider juga mendapat kendala saat menuju lokasi panda.

“Kendalanya, ada empat titik longsoran sehingga memperlambat gerakan ban trail, lumpur dri longsoran yg mengakibatkan terbenamnya ban belakang, serta tumpukan tanah,” pungkasnya.(airlangga)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan