BARABAI, klikkalsel.com – Jembatan darurat Desa Baru, Kecamatan Batu Benawa, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) kembali putus pada Sabtu sore (12/6/2021) sekitar pukul 17.00 WITA. Warga sekitar terpaksa gunakan getek sebagai penyeberangan alternatif.
Jembatan darurat itu berfungsi sebagai penyeberangan antara Desa Baru dengan Desa Batu Tunggal. Selain itu jembatan itu juga merupakan akses vital masyarakat ke perkebunan karet sumber ekonomi utama mereka.
Mayoritas 80 persen masyarakat pekebun karet yang lokasinya cukup jauh di seberang berada di dalam hutan. Kebiasaan masyarakat menggunakan sepeda motor untuk mengjangkau kebunnya. Akibat putusnya jembatan ini, masyarakat pun kembali berusaha lebih untuk bekerja.
“Sebenarnya bisa kita menggunakan sepeda motor ke kebun, tapi kita harus memutar jauh lewat jembatan Hantakan dan masuk kembali ke Desa Batu Tunggal, belum lagi menuju titik kebun yang berada di dalam hutan,” keluh salah seorang pekebun karet.
Dikonfirmasi, PJ Pembakal Desa Baru Muhammad Ichwan, Minggu (13/6/2021), menjelaskan penyebab jembatan tersebut putus diduga akibat hujan deras yang terjadi di daerah pegunungan meratus dan di daerahnya.
Sehingga debit air sangat deras dan meningkat melebihi tinggi jembatan tersebut, hingga membawa berbagai macam material yang menghantam jembatan tersebut sampai putus.
“Air naik cukup tinggi akibat hujan sangat lebat yang terjadi disini dan dihulu sungai, batang banyu kiwa dan kanan. Jadi ada yang dari aliran sungai Desa Alat, ada yang dari aliran sungai Desa Murung B, serta membawa raba berupa sampah, batang pohon, dan sebagainya,” ucapnya.
Ia menambahkan, pihak desa untuk saat ini masih belum memiliki dana perbaikan jembatan tersebut. Karena, tentunya diperlukan banyak bahan untuk mengganti segala material pembangunan jembatan tersebut.
Selain itu, Camat Batu Benawa bersama rombongan, Minggu pagi sudah meninjau jembatan putus tersebut. Masalah tersebut akan dikonsultasikan kepada Dinas PU terkait.
“Harapan kita, semoga secepatnya ada bantuan dari siapa saja, baik itu donatur maupun Pemda sendiri untuk memberikan dana kemudian membantu membangun jemabatan ini. Karena dengan hancurnya jembatan ini ekonomi menjadi sulit,” tutupnya.(dayat)
Editor : Amran