Religi  

Jemaah Umroh Meningkat, Vaksin Meningitis Sulit

Seiring pasca Pandemi Ibadah Haji dan Umroh meningkat
BANJARMASIN, klikkalsel.com – Pasca melonggarnya aturan perjalanan ibadah haji dan umrah yang berlakukan oleh pemerintah Arab Saudi, jumlah jemaah haji dan umrah pun ikut meningkat.
Namun, di tengah itu jemaah agak kesulitan mendapat vaksin meningitis.
Direktur Utama PT Ushiza Tour and Travel yang bergerak dalam perjalanan ibadah haji dan umrah Hj Hisan mengakui, bahwa selepas melandainya pandemi banyak  yang melaksanakan ibadah ke Tanah Suci Mekkah.
“Meskipun tingginya keberangkatan umrah di Kalsel, namun pihaknya agak sulit mendapatkan vaksin meningitis,” katanya  Jumat (16/9/2022)
Dia mengharapkan, pada pemerintah dapat mempermudah para jemaah untuk akses mendapatkan vaksin meningitis. Tentunya sesuai dengan standar Kementerian Kesehatan Indonesia, terlebih daerah di Banjarmasin.
“Saya berharap jangan sampai salah satu syarat keberangkatan yang tidak terpenuhi,  bukan hanya dari pihak travel maupun jemaah tak bisa melaksanakan umrah akibat kelangkaan vaksin meningitis tersebut,” ucapnya.
Sementara  Kabid P2P Dinkes Kalsel, Syahriani mengatakan, jumlah vaksin meningitis yang didistribusikan oleh pemerintah pusat untuk Kalsel ada 1000 dosis. Kemudian Dinkes Kalsel menyerahkan vaksin tersebut ke KKP sebagai pelaksana.
Dan kemudian  KKP  memiliki wilayah kerjasama didistribusi yakni klinik-klinik untuk memberikan vaksin meningitis.
Namun mengatasi hal tersebut pihaknya kini menginventarisir vaksin meningitis yang pihaknya titipkan ke kabupaten/kota untuk pelaksanaan haji 2022 lalu, yang masih tersisa.
“Saat ini  ada 200 dosis vaksin meningitis yang berhasil dikumpulkan dari Kabupaten kota dan vaksin tersebut  kita distribusikan ke daerah yang kekurangan, misalnya di Batulicin kekurangan kita relokasi dari daerah lain,” katanya.
Syahriani juga mengatakan, sejauh ini pihaknya belum mendapat laporan dari KKP terhadap vaksin meningitis yang kurang.
“Sebanyak 200 dosis vaksin meningitis yang berhasil dikumpulkan Dinkes Kalsel, memiliki masa expired yakni hingga Oktober dan November. Namun Jika ketersediaan vaksin meningitis di Kalsel masih kurang, maka pihaknya akan meminta ke pusat untuk tambahan vaksin,” pungkasnya. (azka)
Editor : Akhmad