BARABAI, klikkalsel.com – Menjalin kedekatan Polri dengan masyarakat sangat beragam dilakukan, salah satunya yang dilaksanakan anggota Bhabinkamtibmas Polsek Hantakan Bripka Yunika Akbar.
Ia rela bersama sang istri menempuh jarak puluhan kilometer untuk menghadiri undangan Aruh dari Tokoh Adat di Balai Desa Aruhuyan, Kelurahan Haruyan Dayak, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).
Berkendara sekitar 25 km melewati jalan yang extreme dan jarak tempuh kurang lebih 1 jam dari pusat Kota Barabai, Yunika Akbar dengan istrinya hadir memenuhi undangan masyarakat adat setempat dalam pelaksanaan Aruh Adat.
Pelaksanaan Aruh Adat tersebut berlangsung selama 6 hari berturut-turut, dimulai Sabtu (2/10/2021) tepatnya pukul 23.30 Wita hingga Kamis (7/10/2021) dengan dipimpin oleh Ugud sebagai Kepala Adat Balian.
Menurut Yunika Akbar, Acara Aruh Ganal atau Kalang Tahun yang biasanya disebut oleh Masyarakat Dayak dengan istilah Bawanang, yaitu ritual Suku Dayak Meratus sebagai ungkapan rasa syukur atas panen yang melimpah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
“Pelaksanaan Aruh dibuka pada pukul 20.00 Wita yang dimulai dengan makan bersama,” ucapnya.
Sebelum memulai acara, Masyarakat Dayak menyediakan Piduduk terlebih dahulu, yaitu persembahan bagi arwah leluhur, berupa beras, kelapa, gula aren, dan bahan pokok lain yang dimasukkan ke dalam bakul (keranjang hasil anyaman).
Kemudian, diletakan di tempat Lalaya berupa tembakau, kapur, gambir yang digulung dalam daun sirih sebagai perantara untuk memanggil arwah para leluhur agar mau menerima persembahan warga.
Baca Juga : Banjarmasin Lagi-lagi Gagal Turun PPKM Level 4
Baca Juga : PPKM Banjarbaru Turun Level, Walikota Tetap Lakukan Percepatan Vaksinasi
Setelahnya, Kepala Tokoh Balai melakukan Batandik Balihung. Serta, ada penampilan tari daerah Dayak yaitu Bakanjar yang dilakukan oleh para pemuda Dayak dan dilanjutkan dengan tari Babangsai yang ditarikan oleh para gadis remaja Dayak setempat.
“Usai Bakanjar dan Babangsai, Mereka melanjutkan dengan ritual Bakapur, yang mana 18 kepala keluarga yang ikut ba’aruh masing masing membawa minyak kelapa yang dituangkan diatas piring dan juga kapur yang di oles di daun sirih,” tambahnya.
Setelah selesai acara hiburan, masuk acara inti yaitu Batandik, sebagai persembahan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa yang dipimpin 6 orang Balian.
“Satu orang Kepala Tokoh Balai memimpin doa pada upacara adat Dayak yang bertugas untuk berurusan dengan dunia atas dan dunia bawah dari para Roh Manusia yang telah meninggal. Pelaksanaan itu diiringi alunan Gendang Beriak dan Gelang Hiyang yang dipegang masing-masing tokoh Balian hingga pagi,” tuturnya.
Setelah selesai Ritual, Para tamu dan masyarakat setempat makan bersama sekitar pukul 09.00 pagi di Balai tersebut sambil menunggu pembagian Baras Hanyar yaitu Beras Buyung yang baru dipanen dan Lamang ketan yang diolah menjadi makanan khas suku pedalaman.
“Saya dan istri menginap di Balai tersebut, karena rasa kekeluargaan sudah tertanam kepada tamu dan undangan. Bahkan saya membawa pulang Beras Hanyar dan Ketan hasil panen mereka,” ungkapnya.
Kapolres HST AKBP Danang Widaryanto, S.I.K, melalui IPDA Lukas Wahyu Aji Setyanto Senin (4/10/2021) menyampaikan, bahwa kegiatan ini merupakan cara yang paling tepat untuk langsung mengenal masyarakat binaannya.
Terlebih lagi, pada kesempatan tersebut juga dilakukan himbauan, serta sosialisasi tentang keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Mari kita lestarikan kebudayaan daerah, dan merapat dengan masyarakat pribumi setempat sebagai bentuk Polisi yang berbaur dengan Masyarakat,” tukasnya. (dayat)
Editor : Akhmad