Ibu Bupati Balangan Beri Perhatian Khusus Bagi Kaum Duafa dan ODGJ

PARINGIN, klikkalsel.com – Maria Ulpah (37),  perempuan yang memiliki tiga orang putri ini, mengalami gejala depresi sejak 2 tahun silam. Ia bahkan terpaksa dipasung sejak 8 bulan lalu, karena mulai menunjukkan gejala berupaya mengganggu warga lainnya.

Dalam keadaan terpaksa harus dipasung hampir setahun lamanya, membuat Maria Ulpah mendapatkan simpati dari istri Bupati Balangan, Sri Huriyati Abdul Hadi yang terus berupaya menemukan solusi kesembuhan bagi warga yang ia cintai, Minggu (23/5/2021).

Mengajak Sahabat Balangan Centre (SBC) dan Komunitas Wartawan Sanggam (Kowas), Sri Huriyati Hadi, beberapa kali mengunjungi Maria Ulpah di kediamannya, sekaligus berkoordinasi dalam upaya solusi tepat penanganan Maria Ulpah.

Maria Ulpah sesuai keterangan Rihanah, sang ibu, diketahui mulai mengalami gejala depresi sejak 2 tahun silam, dan terpaksa dipasung sejak 8 bulan lalu, karena mulai menunjukkan gejala berupaya mengganggu warga lainnya.

“Ia pernah berupaya membakar rumah warga, namun sempat diketahui. Agar tidak menimbulkan keresahan, sehingga diupayakan untuk ditempatkan di tempat aman dengan keterbatasan, dengan cara dipasung agar tidak berkeliaran, dan tidak membahayakan,” tutur Rihanah sambil meneteskan air mata.

Maria sapaan akrabnya, disebut tidak pernah memiliki gejala seperti itu sejak lahir, bahkan dari keluarga tidak ada yang memiliki gejala tersebut, ia pun sempat bersekolah hingga Madrasah Aliyah Negeri (MAN) namun tidak lulus karena memilih menikah.

Dari pernikahan tersebut, Maria Ulpah melahirkan 3 putri cantik, di mana putri pertama saat ini sudah mengeyam bangku pesantren, anak kedua mengalami gejala Down Syndrome, dan anak ketiga mengenyam bangku Sekolah Dasar (SD).

Setelah rumah tangganya mengalami keretakan hingga perceraian 5 tahun silam, beberapa tahun kemudian Ia mulai mengalamai depresi dan diupayakan mendapatkan perawatan bahkan hingga ke RS Jiwa Sambang Lihum Banjarmasin.

“Ia sempat mulai menunjukkan gejala normal, akan tetapi keterbatasan biaya hidup apalagi perawatan, sehingga ia mulai kumat dan terlihat mulai lebih banyak gelisah serta berulah, baru setelah beberapa lama menunjukkan tingkah mengganggu, akhirnya terpaksa dipasung,” ungkap Sang Ibu yang terus merawat anak dan cucunya.

Disebutkan, pendapatan keluarga perminggu sekitar Rp200 ribu, paling banyak Rp300 ribu, dan digunakan untuk biaya hidup serta biaya pendidikan anak-anak Maria. Itu bersumber dari bagi hasil kebun karet keluarga.

Saat ini, kesembuhan Maria sangat lah diharapkan, selain itu, anak kedua Maria yang mengalami gejala mirip down syndrome harus mendapatkan perawatan serta disekolahkan di sekolah khusus setingkat Sekolah Luar Biasa (SLB).

“Kehadiran Ibu Bupati seakan memberi harapan baru, dan sangat bahagia karena dikunjungi berkali-kali oleh Ibu Bupati beserta rombongan yang sangat peduli dengan kami. Mudah-mudahan anak dan cucu kami mendapatkan solusi serta dapat sembuh seperti semula, itu harapan kami,”

Sementara itu istri orang nomor satu di pemerintahan berjuluk Bumi Sanggam tersebut ruti urun dan mendengarkan langsung keluhan masyarakat, serta ia juga memastikan keadaan para lansia, anak yatim dan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

“Seenarnya kegiatan seperti ini sudah a kita lakukan bersama SBC, dan setelah menjadi seorang Ibu Bupati Balangan, bukan berarti menghalangi langkah kita untuk tetap turun langsung ke masyarakat, seperti lansia, anak yatim – piatu dan ODGJ, serta warga yang patut dibantu lainnya, guna membantu dan mendengarkan keluh kesah mereka selama ini,” ucap Ketua TP-PKK Kabupaten Balangan Sri Huriyati Abdul Hadi. Senin (24/05)

Ia mengungkapkan saat berada disana, dengan melihat langsung keadaan serta situasi di lapangan, selanjutnya kita bisa memastikan upaya dan solusi apa yang akan kita berikan kepada mereka.

“Kaum Duafa dan ODGJ ini perlu perhatian lebih dan penangan kesehatan yang bermatabat , saya sendiri dan organiasi soasial Kalau kita mendapatkan laporan di masyarakat, kita akan tindak lanjut atas permasalahan tersebut, dan Insyaallah kita juga akan turun melihat langsung keadaan sebenarnya di lapangan,” tuturnya.

Ia juga mengharapkan, kedepannya bisa banyak waktu untuk terus turun langsung memastikan keadaan orang-orang yang memang membutuhkan baik itu keadaan lansia, anak yatim-piatu, kaum dhuafa maupun ODGJ. (adv/fitri)

Editor : Akhmad

Tinggalkan Balasan