BANJARBARU, klikakalsel.com – Kenaikan harga minyak goreng tidak hanya dikeluhkan sejumlah ibu rumah tangga (IRT). Para pedagang gorengan juga mulai gelisah atas kondisi tersebut karena susah mendapatkan keuntungan.
Hal itu diutarakan salah satu pedangang penjual gorengan di Jalan Hercules, Landasan Ulin Banjarbaru, Raden (37) mengaku bingung menyikapi daganganya atas kenaikan harga minyak goreng.
“Gorengan yang dijual cuma Rp 1 ribu, nah, sekarang semua pada naik, termasuk minyak goreng. Keuntungan jualan semakin sedikit, bahkan ada sehari tak dapat keuntungan,” ucapnya kepada klikkalsel.com, Minggu (5/12/2021) sore.
Baca juga: Meroketnya Harga Minyak Goreng di Pasaran, Disperdagin Banjarmasin Gelar Pasar Murah
Dikatakan Raden kenaikan harga minyak goreng yang dibelinya dipasaran kini sudah mencapai harga Rp 20 ribu per liternya.
“Sebelumnya Rp16 ribu, sekarang Rp 20 ribu perliternya, sedangkan sehari bisa 6-8 Liter yang kita pakai untuk menggoreng, sulit kita sekarang berjualan harga semua naik,” tambahnya.
Namun, dirinya mengatakan untuk menyikapi dari kenaikan harga minyak goreng tersebut memilih untuk memperkecil ukuran dagangannya.
“Untuk sementara mencari untung bentuk ukuran yang dikecilkan,” ungkapnya.
Sementara Suptri (31) pedangang penjual pentol gorengan di Jalan A.Yani KM.22, Landasan Ulin mengatakan dirinya memilih untuk bisa menyiasati agar minyak goreng tidak cepat berubah warna menjadi hitam yang berpengaruh saat proses menggoreng.
”Sekarang harga mahal, kalau diganti minyaknya kan bisa rugi banyak, apalagi untuk menggoreng butuh banyak minyak. Jadi pandai-pandai agar minyak goreng tidak cepat hitam,”katanya.
Dirinya juga berharap harga minyak goreng bisa kembali seperti sedia kala.
”Selisih modal pehari lumayan juga, bisa sampai Rp 7 ribu- Rp 10 ribu. Sehari itu bisa pakai 5 liter, lumayan juga buat pedagang kecil seperti saya,” pungkasnya.(putra)
Editor : Amran