Harga Gas Melon di Kabupaten Banjar Masih Meroket, Pendaftaran Pembelian Via Aplikasi MAP Masih Sepi Peminat

Ilustrasi gas LPG 3 Kg bersubsidi. (Internet)

MARTAPURA, klikkalsel.com – Kurangnya minat masyarakat dalam mendaftarkan diri di Aplikasi MAP membuat sulitnya membeli Gas LPG 3 Kg bersubsidi di pangkalan.

Kurangnya minat masyarakat untuk mendaftar di aplikasi yang telah disediakan oleh Dirjen Migas tersebut, karena kurangnya kepercayaan terhadap data yang diserahkan kepada pihak Pangkalan atau takut disalah gunakan.

“Sebagian ada yang siap mendaftar, namun banyak juga yang masih takut datanya disalah gunakan, seperti untuk pinjaman online (Pinjol, red). Namun kami berani menjamin jika data itu pasti aman,” ungkap Ridho Fahlevi Admin PT. Putri Yasmin Bersaudara (Martapura), Senin (03/06/2024) siang.

Lebih lanjut Ridho menjelaskan, jika di aplikasi tersebut sudah ada beberapa NIK dan KK yang telah terdaftar secara langsung, melalui Kementrian Sosial untuk masyarakat yang tidak mampu.

Selain itu, pendaftaran di aplikasi tersebut tidak begitu sulit, cukup membawa NIK dan nomor KK serta foto pribadi ke pihak pangkalan. Dalam satu bulan jelasnya, masyarakat mendapatkan jatah empat tabung.

“Kenapa empat tabung, karena kita ambil rata-rata pemakaian terbanyak saja dalam satu bulan, walau memang ada yang hanya 3 tabung saja dalam sebulan,” jelasnya.

Dalam permasalahan sulitnya mendapatkan LPG 3 Kg bersubsidi di Kabupaten Banjar, bahkan dengan harga yang mencapai Rp 60 ribu, Admin PT. Putri Yasmin Bersaudara ini mengharapkan dari Pemkab Banjar bisa lebih tegas lagi melakukan pemantauan dan penelusuran di tingkat pengecer.

Baca Juga : Polemik Gas LPG Bersubsidi, Polres Banjar Siap Lakukan Penindakan

Baca Juga : Gas Melon di Kabupaten Banjar Melambung 3 Kali Lipat di Tingkat Pengecer

“Seperti halnya di Kabupaten Tanah Laut, pihak Satpol PP-nya sigap memantau. Jadi bisa diketahui pengecer itu dapat dari mana, dan sudah tangan keberapa, insya Allah di tingkat pengecer lebih hati-hati dan pangkalan tidak bisa macam-macam,” sebutnya.

Sementara itu, menanggapi soal kelangkaan gas melon di Kabupaten Banjar, Manager Comm, Rel & CSR Regional Kalimantan PT. Pertamina, Arya Yusa Dwicandra mengatakan, jika untuk Kabupaten Banjar mendapatkan jatah sebanyak 388 ribu gas melon. Dengan jumlah yang telah diterjunkan oleh pihaknya pertanggal 27 Mei lalu, penyaluran di Kabupaten Banjar mencapai 43%.

“Artinya, masih ada 57% kuota untuk Kabupaten Banjar, dan kami pastikan jumlah ini masih mencukupi hingga akhir tahun 2024 ini,” bebernya.

Gas melon tersebut, jelas Arya disebar ke 747 pangkalan yang ada di Kabupaten Banjar melalui 17 agen yang tersebar di seluruh kecamatan.

Namun berdasarkan pantauan di lapangan, masyarakat Kabupaten Banjar masih menjerit terkait sulitnya mandapatkan gas melon. Serta meroketnya harga di eceran bahkan mencapai Rp 60 ribu pertabung.

“Kami akan memberikan sanksi untuk pangkalan yang nakal, sesuai dengan tingkat kesalahan. Namun yang paling berat adalah pemutusan hubungan usaha,” tegasnya. (Mada Al Madani)

Editor: Abadi