TANJUNG, Klikkalsel.com – Level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diberbagai daerah, salahsatunya Kabupaten Tabalong diperpanjang selama hampir satu bulan.
Diketahui dalam Inmendagri terbaru Nomor 30 Tahun 2022, terdapat sedikit perubahan mengenai masa berlaku PPKM, yaitu biasanya dua minggu namun pada Inmendagri tersebut tercatat bahwa perpanjangan level PPKM dihitung sejak tanggal 7 Juni sampai dengan 4 Juli Tahun 2022. Sedangkan Kabupaten Tabalong sendiri bertahan di Level I.
Dalam hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Tabalong, H Taufiqurrahman Hamdie mengatakan bahwa perubahan dikarenakan level PPKM di seluruh Indonesia sudah merata berada pada level I.
“Hanya ada beberapa daerah saja sedikit yang berada di level II,” ujarnya di Kantor Pemerintah Daerah Tabalong, Rabu (8/6/2022).
Menurut Taufik hal itulah yang menyebabkan evaluasinya tidak perlu cepat seperti sebelum-sebelumnya, sehingga bisa diperpanjang sampai jangka waktu satu bulan.
“Kemungkinan menyebabkan evaluasinya tidak perlu cepat, bisa diperpanjang sampai 1 bulan,” tuturnya.
Baca Juga : Dorong IDM, Dinas PMD Tabalong Minta SKPD Terkait Perhatikan Indikator Keberhasilan
Baca Juga : Perangkat Posko PPKM dan Pemberi Hibah Tanah Dalam Rangka Penanganan Covid -19 Diberikan Reward
Namun dalam perpanjangan satu bulan tersebut tetap akan dilakukan evaluasi kembali apabila terjadi pelonjakan kasus atau perubahan level PPKM.
“Dalam satu bulan tetap dievaluasi lagi,” tambahnya.
Taufiq mengatakan bahwa insidensi atau jumlah kasus baru Covid-19 sudah mulai berkurang, sehingga ia berharap keadaannya dapat semakin membagus.
“secara progres sudah semakin membaik, artinya insidensinya sudah mulai berkurang,” ucapnya.
Diinformasikan Taufiq bahwa selama ini di Indonesia masih terdapat sekitar 300 kasus dalam sehari, sehingga ia mengharapkan setelah dilakukan evaluasi terjadi penurunan sampai betul-betul dicabut pandemic.
“Sampai betul-betul dicabut pandeminya menjadi endemi,” lanjut taufik.
Pemkab Tabalong tetap berupaya melakukan vaksinasi dosis pertama agar mencapai angka 100 persen, diketahui hingga sekarang terdapat 96 persen dosis pertama, dosis dua sekitar 74 persen dan vaksinasi anak 63 persen.
“kami tetap vaksin berjalan, karena memang masih belum (sampai) persentasi yang kita inginkan,bahkan booster baru 17 persen,” pungkasnya. (Dilah)
Editor: Siti Nurul





