Hadir Karena Rindu, Warga Tabunganen ke Haul Guru Zuhdi Lewat Jalur Sungai

Warga Tabunganem yang datang memggunakan kelotok ke haul Guru Zuhdi

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Para jemaah selepas salat Ashar mulai berbondong-bondong berdatangan menghadiri pelaksanaan haul ke-3 KH Ahmad Zuhdiannoor atau Guru Zuhdi yang berpusat di kubah Jalan Belakang Mesjid Jami Banjarmasin.

Pantauan di lapangan, jemaah yang datang tidak hanya menggunakan akses darat. Namun, sebagian jemaah juga datang menggunakan klotok melalui akses Sungai Martapura.

Satu diantaranya, Mawardi alias Awai (35) warga Tabunganen, Kecamatan Tabunganen, Kabupaten Barito Kuala (Batola) mengatakan, ia bersama rombongan keluarga dan tetangganya datang menggunakan kelotok.

“Berombongan tiga buah kelotok atau Perahu Longboat dari Tabunganen,” ujarnya.

Awai sendiri mengaku berangkat dari Tabunganen sekitar pukul 13.30 Wita dan menempuh waktu 1 jam 30 menit untuk bisa sampai ke Mesjid Jami.

“Kita memilih jalur sungai ini karena lebih mudah dan tidak macet,” tuturnya.

Baca Juga : Pengamanan Haul ke-3 Guru Zuhdi Kapolresta Minta Personil Bertugas dengan Baik, Ramah dan Humanis

Baca Juga : Kwarda Pramuka Kalsel Sediakan 7.000 Porsi Makanan dan Takjil Untuk Jemaah Haul Guru Zuhdi

Kemudian, Awai juga mengaku sudah lama ingin hadir ke acara haul Guru Zuhdi. Karena dua tahun terakhir tidak bisa hadir lantaran pembatasan pandemi Covid-19.

“Kita datang ini karena rindu dan bukti kecintaan kami, dari dulu semasa beliau masih hidup kita juga sering hadir ke pengajian di Mesjid Jami dan Raya saat malam Minggu dan Jumat menggunakan klotok,” ungkapnya.

Hal serupa juga disampaikan Abdul Samad (47) warga tabunganen yang datang menggunakan klotok karena lebih dekat jaraknya, lancar dan tidak macet

“Karena lebih dekat lewat sungai dan tidak macet jelasnya,” kata Abdul Samad.

Lebih lanjut, untuk pulang ia tergantung keputusan rombongan apakah akan pulang malam ini juga.

“Tegantung rombongan, dan melihat kondisi, kalau tidak menunggu hari terang dulu dan beristirahat di Mesjid Jami,” pungkasnya.(airlangga)

Editor: Abadi