Hadapi Musim Penghujan, Paman Birin Instruksikan Kesiapsiagaan Penanganan ‘Batingsor’ di Banua

Gubernur Kalsel Sahbirin Noor dan Guru Wildan melakukan tapung tawar motor trail operasional penanganan 'Batingsor'.

MARTAPURA, klikkalsel.com – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) telah dilalui Kalsel. Kini momok Banjir, Puting Beliung, dan Tanah Longsor (Batingsor) jadi perhatian serius Pemprov Kalsel di tengah musim penghujan saat ini.

Oleh karena itu, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor mengintruksikan kesiapsiagaan stakeholder dalam penanganan ‘Batingsor’. Setidaknya sumber daya manusia (SDM) dan sarana prasarana telah disiapkan dalam Apel Kesiapsiagaan Penanganan ‘Batingsor’ di Halaman IAI Darussalam, Martapura, Kabupaten Banjar Senin (27/11/2023).

Dengan tampilan pakaian lapangan ciri khasnya, Paman Birin sapaan akrab gubernur, memakai rompi dan mengenakan sarung serta peci hitam menjadi pembina apel diikuti unsur TNI, Polri, Satpol PP Damkar, Dishub, Basarnas, PMI, ORARI serta berbagai organisasi masyarakat lainnya.

Turut hadir Pimpinan Pondok Pesantren Tahfidzul Al-Quran Darussalam Martapura KH Muhammad Wildan Salman serta Forkopimda Kalsel dan tokoh muda Banua, putra sulung gubernur, Sandi Fitrian Noor.

Pada kegiatan ini, Guru Wildan dan Paman Birin yang didampingi Sandi melakukan tapung tawar 10 trail yang akan membantu penanganan bencana.

Paman Birin mengatakan, merupakan bagian penting dari langkah antisipatif kita dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi terjadinya bencana alam, khususnya terkait dengan banjir, angin puting beliung, dan tanah longsor di Kalsel. Paman Birin mengingatkan, sinergi dan kolaborasi menjadi kunci dalam menghadapi kebencanaan.

“Kita tidak lakukan sendiri-sendiri, sinergi dan kolaborasi adalah kuncinya,” ucapnya.

Sebagai wujud komitmen tersebut, Pemprov Kalsel telah menerbitkan Surat Edaran Gubernur terkait antisipasi dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana di Kalimantan Selatan pada tahun 2024 mendatang.

Baca Juga : Pasar Thaibah Kembali Berkobar, Di Tengah Guyuran Hujan 26 Toko Jadi Arang 

Baca Juga : Bayi Laki-Laki Dengan Tali Pusar Masih Menempel Dibuang di Warung Samping SPBU Banua Anyar

Berdasarkan proyeksi dari BMKG, puncak musim hujan di Kalsel diperkirakan akan terjadi pada bulan Januari 2024 mendatang. Sedangkan awal musim hujan terjadi di bulan Nopember tahun ini.

Menurut Paman Birin, mengenai kesiapsiagaan pihaknya sedang dan terus menjalin koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota. Beberapa upaya tersebut seperti pemetaan wilayah yang dipandang rentan terhadap bencana, perumusan skenario kontijensi dan evakuasi, pembentukan tim siaga bencana, serta pengaktifan posko penanganan bencana.

“Dalam menghadapi risiko bencana kita tidak boleh lengah, dan harus berada dalam keadaan waspada yang tinggi. oleh karena itu, kerjasama dan koordinasi yang dilakukan tidak hanya menjadi rutinitas saja, tetapi harus menyentuh aspek-aspek substantif, terutama terkait kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana yang bisa datang sewaktu-waktu,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Kalsel Suria Fadliansyah mengatakan, kegiatan ini merupakan langkah antisipasi dari sisi petugas hingga peralatan untuk siaga menghadapi banjir, puting beliung dan tanah longsor.

Menurutnya, saat ini pihaknya telah membuat peta rawan bencana dan berkoordinasi dengan kabupaten kota untuk kesiapsiagaan jika terjadi bencana.

“Kita sudah siap siaga dengan stake holder terkait sesuai arahan dari Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, jika terjadi bencana kita bisa cepat menangani dengan efektif dan efisien,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Penanganan Bencana Dinsos Kalsel, Achmadi mengatakan, untuk mengurangi resiko bencana pihaknya telah membentuk Kawasan Siaga Bencana di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Tanah Bumbu. Di dua daerah tersebut, pihaknya telah melatih 300 orang untuk siap menghadapi bencana.

“Salah satu model penanggulangan bencana berbasis masyarakat yaitu Kawasan Siaga Bencana merupakan rangkaian penanggulangan bencana bertujuan untuk mengurangi jumlah korban atau pengurangan risiko bencana,tahun ini dibentuk di Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan,” pungkasnya. (rizqon)

Editor: Abadi