“Beliau mengatakan, bib ulama itu beda dengan kami. Kalau kami hanya menggunakan logika dan kasat mata, tetapi ulama memakai mata batinnya dan nur-Nya Allah,” pungkasnya.
Sementara itu, Haji Leman bagi Gubernur Kalsel Sahbirin Noor adalah sosok seorang ayah. Dia berharap segala kebaikan almarhum kepada masyarakat dan pembangunan daerah menjadi ladang pahala jariah.
“Semoga beliau mendapat rahmat Allah subhanahu wa ta’ala,” tandasnya.
Begitu pula bagi Ketua DPRD Kalsel Supian HK yang juga menganggap Haji Leman selayaknya ayah. Banyak contoh kebaikan yang dapat dipetik dari kiprah almarhum semasa hidup.
“Beliau banyak berkontribusi untuk banua Kalimantan Selatan, beliau dengan masyarakat, ulama, habaib, umara, dan keluarga, ini yang harus kita petik. Kesannya yang paling membekas, saya jadi Ketua DPRD Kalsel karena bimbingan dan didikan beliau,” ucapnya.
Mewakili keluarga besar, Hasnuryadi Sulaiman mengucapkan terimakasih atas kehadiran para undangan. Terkhusus dari kalangan para habaib dan ulama.
Diantaranya Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf, Habib Quraisy Baharun dari Cirebon,
Habib Ali Zainal Abidin dari Surabaya, Habib Haidar Al Hamid Tanggul, Habib Fahmi Al Muhdhor Probolinggo, KH Ahmad Sanusi Iberahim (Guru Jaro), KH Muhammad Qomaruddin (Guru Busu) dan KH. M. Asqolani Lc dan H. Mohammad Mobarak.
Hasnur juga memohon maaf kepada masyarakat umum karena undangan acara haul terbatas. Dia pun meminta pengertian masyarakat, acara digelar terbatas karena ketentuan protokol kesehatan.
“Atas nama keluarga besar abah tercinta Haji Abdussamad Sulaiman bin Haji Basirun dan mama Hajjah Nurhayati binti Anang Dulah mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya dan memohon doa mudahan abah tercinta dan mama tercinta diberikan tempat terbaik di sisi Allah,” tuturnya.
Di sisi lain, Hasnur meminta bimbingan para alim ulama dan tokoh agar dia dan saudara-saudaranya mampu mewarisi dan mengamalkan yang telah yang dicontohkan sang ayah dan ibu. (rizqon)
Editor: Abadi
