Guru Banjar Indah Berpulang, Rencana Dimakamkan di Desa Dalam Pagar Setelah Shalat Ashar

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Kabar duka menyelimuti warga Kalimantan Selatan (Kalsel) setelah salah satu ulama Banua KH Syaifudin Zuhri (Guru Banjar indah) bin KH Abdurrahman Ismail meninggal dunia, Minggu (7/4/2024) pukul 10.10 Wita.

Kabar duka tersebut pertama kali tersebar di sejumlah grup WhatsApp. Dimana ulama yang lebih dikenal masyarakat dengan sebutan Guru Banjar Indah itu meninggal di usia 71 tahun di sebuah rumah sakit di Banjarbaru pada 27 Ramadan 1445 H.

Sebelum meninggal, kabarnya Guru Banjar Indah sudah sakit dan sempat mendapatkan perawatan medis sejak kemarin malam.

Satu diantara banyak relawan, Lana membenarkan, Guru Banjar Indah meninggal sekitar pukul 10.10 Wita di rumah sakit Banjarbaru.

Baca Juga Terkenang Abah Guru Saat Umrah di Bulan Suci Ramadan, Guru Jaro: Rasulullah Tersenyum

Baca Juga Pengurus Masjid Jami Banjarmasin Teringat Sosok Kebaikan H Abdussamad Sulaiman HB

“Untuk jasad beliau sudah dibawa ke rumah duka di Banjar Indah sini, tepatnya di Majelis Bani Ismail,” ujarnya.

Saat ini, sedang dimandikan kemudian dilakukan fardhu kifayah setelah sholat Zuhur di rumah induk majelis Bani Ismail.

“Rencananya dimakamkan setelah sholat Ashar di Desa Dalam Pagar di Alkah keluarga Bani Ismail, Martapura,” ujarnya.

Dikutip dari penelitian UIN Antasari, Abah Guru Banjar Indah adalah putra K.H. Abdurrahman Ismail yang dulu pernah mengabdi dan mengajar di Pondok Pesantren Darussalam Martapura.

Beliau disebut Abah Guru Banjar Indah karena beliau memiliki majelis yang bernama Majelis Bani Ismail di Jalan Banjar Indah, Kelurahan Pemurus Dalam, Kecamatan Banjarmasin Selatan.

Tuan guru K.H. Syaifuddin Zuhri lahir di Dalam Pagar Martapura pada tanggal 20 Oktober 1952 dan merupakan saudara sepupu dengan Almarhum Guru Irsyad Zien (Abu Daudi) Dalam Pagar serta bersepupu juga dengan Almarhum Tuan Guru Anang Djazouly Seman Martapura.

K.H. Syaifuddin Zuhri juga merupakan murid Abah Guru Sekumpul (Almukarram K.H. Zaini Abdul Ghani) serta Guru Bangil (K.H. Muhammad Syarwani Abdan Al-Banjary).

Pendidikan terakhir beliau pernah berkuliah di STID (Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah) Banjarbaru. (airlangga)

Editor: Abadi