Geopark Meratus Kantongi Tiga Penilaian UNESCO Hasil Pertemuan di Vietnam

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) selaku Ketua Harian Badan Pengelola Geopark Meratus, Hanifah Dwi Nirwana mempresentasikan pengelolaan Geopark Meratus dalam forum UNESCO Global Geoparks.

BANJARMASIN, klikkalsel.com – UNESCO Global Geoparks (UGGp) Council di Non Nuoc Cao Bang UNESCO Global Geopark, Vietnam, pada 8-9 September 2024 membawa kabar baik untuk Geopark Meratus.

Delegasi Geopark Meratus yang dipimpin oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) selaku Ketua Harian Badan Pengelola Geopark Meratus, Hanifah Dwi Nirwana secara langsung mengikuti pertemuan level internasional tersebut.

Dalam pertemuan UGGp Council ini, Meratus Geopark dan Geopark Kebumen menjadi bagian dari 17 aplikasi aspiring UNESCO Global Geopark tahun 2023 yang mendapatkan penilaian pada tahun ini.

Sebanyak 17 aplikasi aspiring UGGp berasal dari berbagai negara seperti Brazil, Canada, China, Italy, Indonesia, Italy, Mexico, Moroco, Norway, Republic of Korea, Saudi Arabia, Spain, Tanzania, United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland, dan Vietnam.

Penilaian yang dilakukan dalam pertemuan UGGp Council berdasarkan pada dokumen yang telah dikirimkan ke Sekretariat UNESCO Global Geopark dan hasil penilaian lapangan yang telah dilakukan pada 11-15 Juli 2024.

“Dalam pertemuan ini, UUGp council ini memberikan 3 kategori penilaian yaitu Accept, Deferral, dan Reject,” tuturnya, Senin (9/9/2024)

Baca Juga : Paman Birin Gandeng Wartawan se-Indonesia Promosikan Geopark Meratus di Ajang Porwanas

Baca Juga : Mahasiswa Kecewa, 2 Jam Menunggu DPRD Kalsel Baru Dilantik Tak Kunjung Menemui

Hasil penilaian UGGp Council, Geopark Meratus memiliki kekuatan berupa dukungan pemerintah, masyarakat yang kuat, dan mitra, serta warisan alam dan budaya yang luar biasa.

Meski demikian, Geopark Meratus tak luput dari evaluasi untuk pembenahan ke depan. UGGp Council menilai kurangnya informasi terkait nilai geologi yang bernilai internasional yang disampaikan dalam dokumen usulan Geopark Meratus.

Hanifah memaparkan berdasarkan hasil sidang council, Geopark Meratus diterima secara aklamasi untuk menjadi anggota UGGp dengan beberapa rekomendasi. Antara lain untuk memperbaiki justifikasi warisan geologi yang bernilai internasional, memperbaiki dan mengupdate panel Informasi sehingga lebih menarik untuk pengunjung yang lebih luas.

Geopark Meratus juga disarankan agar meningkatkan keterkaitan hubungan antara nilai geologi dengan keragaman hayati, dan budaya untuk meningkatkan kesadaran, pendidikan, dan promosi geopark; memperbaiki dan mengupdate informasi pada website. Kemudian meningkatkan jejaring geopark, serta menyusun strategi dan rencana aksi untuk memastikan warisan budaya lokal dapat diteruskan ke generasi muda.

“Kesuksesan ini berkat kerja keras Badan Pengelola, dukungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan yang sangat kuat, mitra geopark, dan yang terpenting masyarakat Geopark Meratus,” ucapnya.

Dia menambahkan, semua proses akan dijalani dengan tetap melakukan upaya-upaya pengembangan dan pengelolaan Geopark Meratus yang lebih baik melalui tiga pilar penting yaitu edukasi, konservasi, dan pengembangan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan.

Pada sidang council juga membahas 4 aplikasi aspiring geopark yang ditunda, serta revalidasi 39 UGGp, 1 UGGp yang mengajukan perubahan Kawasan, dan 1 Geopark yang mengajukan perubahan nama.

“Setalah tahapan ini kita masih menunggu pengumuman resmi dari laman UNESCO terhadap hasil keseluruhan sidang council. Selanjutnya hasil rekomendasi dari sidang council hari ini akan menjadi bahan pembahasan di sidang executive yang akan dilaksanakan pada April 2025 di Prancis dan akan diumumkan secara resmi untuk menyandang atribut UNESCO Global Geopark,” pungkasnya. (rizqon)

Editor: Abadi