BANJARBARU, klikkalsel – Di era modern sekarang ini penggunaan gadget bukan lah sesuatu yang baru, baik orang dewasa, remaja, bahkan anak-anak sudah pandai menggunakannya. Namun, hal itu menimbulkan dampak negatif bagi pengguna tersebut.
Direktur RSJD Sambang Lihum dr H IBG Dharma Putra menjelaskan, jika berbica tentang kecanduan gadget seharusnya bersama dokter spesialis, pihaknya hanya membunyikan alarm bahwasanya di Kalimantan Selatan (Kalsel) sudah mulai ada penderita gangguan ketagihan gadget.
“RSUD Sambang Lihum menerima laporan masyarakat dan merehabilitasi tentang gangguan kecanduan gadget berjumlah 7 orang anak di 2019 ini,” ungkapnya, Sabtu (19/10/2019).
Menurut dia, masyarakat Kalsel sudah banyak yang menggunakan gadget dalam 1 hari lebih dari 10 jam, terutama hanya untuk bermain game.
Dampak dari kecanduan tersebut membuat penggunanya jika tidak bermain menjadi bingung, cemas, mudah emosi, sehingga tidak memperdulikan yang lain baik pekerjaan, sekolah, serta lupa untuk makan.
“Bahkan yang lebih gendeng lagi, pengguna gadget untuk game berubah menjadi hero (karakter) yang ada di gadget atau gamenya itu. Kadang mukul teman-temannya dan sebagainya, itu yang akhirnya harus menjadi kepedulian kita bersama,” tutur Dharma Putra.
Sebaiknya, kata dia, penggunaan gadget secara berlebihan apalagi hanya untuk main game dihindari sejak dini.
Untuk itu, diharapkan peran peduli keluarga, terutama orang tua yang membatasi anaknya menggunakan gadget, baik secara waktu pemakaian, serta konten atau aplikasi yang dimainkan.
“Orang tua seharusnya jangan memberikan contoh buruk, pada saat tidak ingin diganggu, orang tua malah memberikan gadget kepada anaknya,” ujarnya.
Anak-anak lebih disarankan diberikan alternatif lain selain game di gadget, misalnya dengan buku bacaan atau kegiatan lainnya. (nuha)
Editor : Akhmad