Gara Gara Kebakaran Disebabkan Api Unggun Pengunjung, Tahura Mandiangin Ditutup

Teks foto : Kepala Dinas Kehutanan Kalsel, Hanif Faisol Nurofiq memberikan keterangan pers

BANJARMASIN, klikkalsel – Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam Mandiangin, turut menjadi korban kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Sehingga, Dinas Kehutanan Kalimantan Selatan menutup sementara wisata alam yang terletak di Kabupaten Banjar ini.

Dampak Karhutla di Tahura Mandingan menyebabkan 30 hektare lahan hangus. Dan dua minggu terakhir Tahura ditutup.

Kepala Dinas Kehutanan Kalsel, Hanif Faisol Nurofiq mengatakan, Tahura Mandiangin ditutup, karena menghindari hal tak diinginkan kepada pengunjungan.
Selain itu, penyebab kebakaran setelah diusut, ternyata pemicunya adalah dari bekas perapian api unggun yang dibuat pengunjung.

Sehingga, ia menuntup Tahura Mandiangin sementara waktu. “Saya khawatir biaya untuk pemulihan hutan bekas kebakaran lebih mahal dari biaya retribusi yang diterima,” imbuhnya.

Saat ini, Tahura masih ditutup karena kemaraunya memang agak ekstrem. “Nanti setelah hujan turun akan kami buka kembali,” sebutnya.

Hanif mengimbau, agar teman-teman touring dan yang suka camping di Mandiangin lebih waspada dan tidak membuang puntung rokok sembarangan. Apalagi meninggalkan api unggun maupun baranya dalam keadaan masih menyala.

Mandiangin memiliki tanah yang relatif dangkal sehingga pada saat panas, batu pun ikut menjadi pemanas, kemudian saat terkena benda-benda kering dapat menjadi bahan bakar yang mudah menyala.

Ketua PDBI Kalsel ini menyatakan, bukan bermaksud menuduh, namun pihaknya mengindikasi terjadinya kebakaran di Tahura Mandiangin rata-rata dari lokasi pengunjung camping yang ceroboh.

“Mohon maaf buat teman-teman yang camping, bukan menuduh, tapi memang begitu adanya. Jadi, sementara Mandiangin kami tutup dulu hingga mulai turun hujan, agar tidak terjadi kebakaran lagi,” pungkas Hanif. (baha)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan