Diceritakannya, awal mula ia menghubungi pelaku, melalui nomor kontak yang didapatnya melalui instagram kemahasiswaan Uniska.
Untuk menanyakan sejumlah persyaratan yang harus dilengkapi, untuk mendapatkan beasiswa tersebut.
“Karena belum tahu apa saja persyaratannya, jadi saya coba-coba tanya lewat nomor WA,” katanya.
Lanjut MRA bercerita, ia pun sempat mengurungkan niatnya untuk mendapatkan beasiswa tersebut, sebab pertanyaan yang ia lontarkan selalu dijawab beberapa hari setelahnya.
“Responnya lambat, pesan saya tiga hari baru dibalas, terus tanya lagi, tiga hari lagi dibalas, lalu saya berpikir untuk tidak jadi ngurus beasiswa,” ungkapnya.
Baca Juga : Begini Langkah dan Dampak Korban Catcalling Menurut Psikolog
Kemudian sekira dua bulan berselang, tepatnya awal September lalu, nomor yang dihubungi MRA tadi, kembali menghubunginya.
Ketika itu ujar MRA, ia diberitahu kalau beasiswa hanya diperuntukkan bagi mahasiswa baru di Uniska MAB.
“Ketika tahu tidak bisa mendapatkan beasiswa saya tidak lagi membalas pesan di WA itu,” ujarnya
Berselang lima hari kemudian MRA kembali dihubungi nomor tersebut, saat itu ia diiming-imingi bisa mendapatkan beasiswa, tanpa harus melengkapi sejumlah berkas.
Namun di pesan itu MRA mengaku diminta untuk mau jalan dengannya, langsung saja di tolak MRA dengan alasan ia sudah bertunangan.
Tidak hanya sampai disitu, chat pun terus berlanjut, hingga akhirnya MRA diminta untuk berciuman.
“Saat itu sudah tidak saya balas lagi, karena menurut saya pesan itu ke luar dari pembahasan soal beasiswa,” tutupnya.(airlangga)
Editor : Amran