BANJARMASIN, klikkalsel.com – Sebuah perahu rombongan peziarah asal Golf Landasan Ulin, Majelis Al Abror Kompleks Sinar Lestari, mengalami insiden di perairan Sungai Barito, Minggu (9/11/2025) siang.
Enam orang dilaporkan tercebur ke sungai dan harus mendapat penanganan medis di RSUD dr Moch Ansari Saleh Banjarmasin.
Kasat Polairud Polresta Banjarmasin Kompol Dading Kalbu Adie membenarkan peristiwa tersebut. Ia menyebutkan, total ada 32 orang dalam rombongan termasuk motoris dan petugas ABK.
Dari jumlah itu, enam penumpang tercebur ke sungai. Lima diantaranya perempuan dewasa dan satu anak-anak. Semuanya kini dalam perawatan tenaga medis.
“Total penumpang 32 orang penumpang termasuk motoris dan ABK, sisanya jemaah,” jelas Kompol Dading.
Ia memastikan proses evakuasi berlangsung cepat berkat respons warga sekitar dan personel.
Rombongan diketahui tengah melaksanakan ziarah di sejumlah lokasi religi di Banjarmasin, seperti Makam Sultan Suriansyah. Setelah itu mereka berencana melanjutkan perjalanan menuju objek wisata Pulau Kembang.
Namun ketika perahu keluar dari Sungai Kuin menuju Sungai Barito, mereka berpapasan dengan kapal tunda yang menarik tongkang batu bara. Gelombang besar yang muncul menyebabkan perahu oleng.
Baca Juga : Helikopter BK 117-D3 Hilang Kontak di Tanah Bumbu, Setelah 8 Menit Mengudara
Menurut penuturan Suliyem (61), salah satu penumpang, beberapa orang saat itu duduk di bagian atas perahu sehingga rentan terlempar ketika perahu bergetar akibat gelombang.
“Pokoknya goyang-goyang, beberapa orang memang ada yang duduk di atas, setelah kapal itu goyang-goyang, membuat mereka yang di atas terlempar ke sungai,” ujarnya.
Ia menambahkan suasana sempat panik. Motoris awalnya tidak langsung menyadari ada penumpang jatuh.
Beruntung, ada empat perahu masyarakat yang kebetulan melintas dan langsung memberikan pertolongan sehingga korban tidak hanyut terbawa arus Sungai Barito.
Polairud mengimbau semua motoris wisata sungai agar memastikan kelengkapan alat keselamatan seperti jaket pelampung tersedia untuk seluruh penumpang. Selain itu, penumpang diminta tidak duduk di bagian atas perahu terutama saat melintas di jalur sungai besar yang kerap dilalui kapal tongkang.
Kasat Polairud memastikan pihaknya akan melakukan pengecekan lebih lanjut terhadap kelayakan perahu dan prosedur keselamatan selama mengangkut wisatawan dan jemaah ziarah.
“Saat ini yang utama adalah memastikan kondisi para korban stabil. Langkah selanjutnya meninjau standar keselamatan agar kejadian seperti ini tidak terulang,” pungkas Kompol Dading. (airlangga)
Editor: Abadi





