BANJARMASIN, klikkalsel.com – Dua kapal tugboat TB Bina 208 dan TB Carita, dilaporkan tenggelam di perairan Taboneo, Kabupaten Tanah Laut akibat cuaca buruk, Kamis (5/12/2024) kemarin.
Atas insiden itu, beberapa anak buah kapal (ABK) tugboat tersebut harus dievakuasi.
Berhubungan dengan hal itu, proses evakuasi dilakukan dengan menggunakan kapal patroli KNP 328 milik Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banjarmasin.
Menurut Pelaksana Harian (PH) Kepala KSOP Kelas I Banjarmasin, Germas, insiden pertama dilaporkan oleh Taboneo Port Control terkait tenggelamnya TB Bina 208.
“Karena cuaca buruk, kapal berlindung di belakang mother vessel. Namun, cuaca semakin ekstrem hingga menyebabkan kapal tenggelam,” ujar Germas, Jumat (6/12/2024).
Sebanyak 10 kru TB Bina 208 berhasil diselamatkan. Salah satu kru mengalami luka ringan di bagian kaki saat proses evakuasi.
Baca Juga Mobil Dapur Umum dan Kapal Sea Rider, Dua Armada Baru Dinsos Kalsel Perkuat Penanganan Bencana
Upaya penyelamatan awal dilakukan oleh tugboat TB Daniel yang berada di dekat lokasi kejadian, sebelum akhirnya dilanjutkan oleh KSOP menggunakan kapal patroli KNP 328.
Tak lama setelah itu, laporan kedua diterima terkait tenggelamnya TB Carita di lokasi yang berjarak sekitar satu mil dari tempat tenggelamnya TB Bina 208.
Kru TB Carita, yang juga berjumlah 10 orang, berhasil dievakuasi oleh TB Daniel dan kemudian dipindahkan ke kapal patroli KNP 328.
“Semua kru dari kedua kapal kini dalam kondisi aman,” kata Germas.
Saat ini, KSOP Banjarmasin bekerja sama dengan pemilik kapal untuk menangani bangkai kapal guna menjaga keselamatan navigasi di wilayah tersebut.
KSOP Kelas I Banjarmasin menduga cuaca buruk menjadi faktor utama tenggelamnya kedua tugboat tersebut, meskipun penyebab pastinya masih dalam penyelidikan. Germas mengungkapkan bahwa TB Carita diketahui mengalami kebocoran pada lambung kiri sebelum akhirnya tenggelam.
“Penyebab kebocoran masih kami dalami melalui pemeriksaan kru. Sementara untuk TB Bina 208, kami masih menginvestigasi apakah cuaca buruk menjadi satu-satunya penyebab,” jelas Germas.
Sebagai langkah antisipasi, KSOP telah mengeluarkan maklumat pelayaran yang mengimbau seluruh kapal di perairan Taboneo untuk berhati-hati dan mengikuti peta alur pelayaran serta titik berlabuh yang telah ditentukan.
Germas juga menegaskan pentingnya meningkatkan kesadaran akan keselamatan pelayaran di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu.
“Kami harap ke depan keselamatan pelayaran semakin menjadi prioritas, terutama dalam menghadapi perubahan cuaca ekstrim,” pungkasnya. (airlangga)
Editor: Abadi