Dua Mucikari dan Satu PSK Online Diringkus Resmob Polres Banjarbaru

BANJARBARU, klikkalsel.com – Dua mucikari dan satu PSK online diamankan Resmob Polres Banjarbaru di Hotel Permata In Banjarbaru. Polisi menggerebek prostitusi di bulan Ramadan ini setelah menerima laporan dari masyarakat, Sabtu (1/4/2023) malam.

Dikonfirmasi perihal pengamanan mucikaridan PSK yang digerebek di hotel tersebut, Kasi Humas Polres Banjarbaru Kompol Tajudin Noor mengatakan, penggerbekan berawal dari laporan warga yang kemudian ditindak lanjuti.

Dari hasil penyelidikan didapati bukti transaksi melalui aplikasi Mi Chat dan mendapati akun dengan atas nama Dessy. Petugas kemudian berkomunikasi di aplikasi tersebut untuk menentukan harga dan tempat.

“Setelah sepakat, petugas langsung meluncur ke Hotel Permata In, dimana para prostitusi online yang menentukan tempatnya,” Kasi Humas Polres Banjarbaru Kompol Tajudin Noor, Senin (3/4/2023).

Lalu, petugas memasuki kamar yang sudah ditentukan dari akun Mi Chat tersebut. Anggota yang memantau di luar, mencurigai 2 orang laki-laki yang diduga sebagai mucikari.

Baca Juga PSK, Anjal dan Pengamen Terjaring Razia Satpol PP

Baca JugaDelapan PSK Sekali Kencan Rp 150 Ribu Terjaring Razia

“Tidak menunggu lama, petugas kemudian mengamankan 2 pria yang diduga mucikari, beserta satu PSK Online,” katanya.

Dua pria yang diduga mucikari tersebut yakni, MAS (21) warga Jalan Mulawarman Teluk Dalam Kota Banjarmasin, dan NR (16) warga Pekauman Kelayan Selatan Kota Banjarmasin. Kemudian, wanita yang menjadi PSK Online yakni WN (26) warga Kapuas Kalimantan Tengah.

“Petugas juga mendapati barang bukti alat kontrasepsi yang dibawa oleh wanita tersebut,” ujarnya.

Saat diinterogasi, WN (26) mengakui bahwa dirinya membuka layanan seks melalui aplikasi MiChat. Untuk modusnya mencari pelanggan, WN menyerahkannya kepada dua laki-laki yang diduga mucikari.

“Yang memegang akun MiChat itu, dua orang laki-laki ini. Jadi mereka yang mencari pelanggan, setelah dapat mereka menghubungi WN untuk melayani pelanggannya,” ungkapnya.

Mereka, memasang tarif dari Rp 150 ribu sampai Rp 600 ribu sekali kencan. Dalam sehari, WN dapat melayani pelanggannya 3 sampai 4 kali. Itu dilakukannya di lokasi yang berbeda-beda, sesuai tempat yang mereka hendaki.

“Tiga orang kini sudah kita bawa ke Polres Banjarbaru beserta barang buktinya untuk proses lebih lanjut,” tutupnya.(faiz)

Editor : Amran