Sosial  

Difabel Minta Juru Bahasa Isyarat di Siaran Berita dan Ceramah Televisi

Sharing session 'Ngopi' (Ngobrol Penyiaran) KPID Kalsel bersama komunitas difabel

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar sharing session bersama komunitas difabel. KPID Kalsel dalam hal ini menyerap aspirasi terkait penyiaran yang ramah difabel.

Belum genap sepekan pasca dilantik pada 3 Agustus 2021 lalu, jajaran komisioner KPID Kalsel bergerak cepat menyusun program dan merealisasikan beberapa hal di lapangan. Salah satunya, menerima masukan penyiaran dari pegiat kelompok disabilitas yakni Banjarbilitas.

Organisasi ini menyampaikan masukkan agar tayangan lokal disertai penerjemah isyarat guna memudahkan penyandang gangguan pendengaran. Khususnya penerjemah saat tayangan berita dan ceramah keagamaan.

“Kami berharap KPID bisa menciptakan penyiaran ramah difabel, seperti adanya penerjemah,” ucap Founder Banjarbilitas, Barkatullah Amin kepada tiga Komisioner KPID Kalsel, Fadli Rizki, Analisa dan Rozy Maulana di Cafe Intuisi, Jalan Pramuka Banjarmasin, Jumat (7/8/2021).

Atas aspirasi ini, KPID Kalsel akan mengupayakan setiap TV di daerah menyertakan penerjemah atau Juru Bahasa Isyarat (JBI). Pasalnya, banyak banyak tayangan informasi yang patut diterima dan dipahami oleh kalangan difabel.

Rozy selaku Koordinator Bidang Pengawasan Isi Siaran KPID Kalsel menyampaikan, pihaknya menginventarisir semua masukan dalam sharing session tersebut. Dia berkomitmen jajaran KPID akan bekerjasama dengan semua lembaga penyiaran setempat untuk memberikan siaran yang bermutu dan ramah difabel.

“Kita mendengar masukan mereka, ini dalam rangka menciptakan penyiaran yang ramah difabel,” tandasnya.(rizqon)

Editor : Amran