Demo di DPRD Banjarmasin Sempat Panas, Ketua HMI Banjarmasin Sebut Akan Ada Aksi Lanjutan

H Harry Wijaya menemui massa aksi HMI Cabang Banjarmasin

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Banjarmasin yang berunjuk rasa di depan Kantor DPRD Kota Banjarmasin, Jalan Lambung Mangkurat, Kamis (4/8/2022) akhirnya membubarkan diri setelah sempat terlibat perdebatan panas.

Perdebatan panas itu terjadi setelah Ketua DPRD Kota Banjarmasin, H Harry Wijaya dan anggota dewan lainya saat menemui massa aksi melihat properti yang dibawa seperti poster wajah H Harry Wijaya bertuliskan ‘Fakework’ dinilai sudah keluar dari batasannya dan terkesan lebih menyerang ke personal.

Tidak lama itu, massa digiring untuk oleh petugas kepolisian hingga menjauh dari lokasi aksi guna menghindari makin memanasnya suasana.

Meskipun begitu, kepada awak media H Harry Wijaya mengaku menerima pernyataan aksi dari HMI Cabang Kota Banjarmasin yang menuntut kejelasan Perda THM dan Minol.

“Kita sudah menjelaskan tuntutan-tuntutan mereka sudah kita tindak lanjuti, akan tetapi kita punya batasan-batasan yang dalam artian sesuai mekanisme berlaku,” ujarnya.

“Contoh penegakan perda THM, kita sudah mengkonsultasikan dengan Kasatpol PP Banjarmasin, seperti mekanisme yang sudah berlangsung dalam penegakan Raperda tersebut,” sambungnya.

Kemudian, saat ditanya terkait aksi yang terkesan menyerang personal, H Harry Wijaya sangat menyayangkannya.

“Mungkin idealnya kalau memang ingin berbicara ke kelembagaan silahkan yang ditampilkan fotonya 45 anggota dewan bukan saya saja sendiri apalagi dengan bahasa meminta somasi,” jelasnya.

Baca Juga : HMI Geruduk DPRD Banjarmasin, Bawa Poster Wajah H Harry Wijaya Sambil Teriak Pengecut

Baca Juga : Drainase Mampet, Jalan Masuk Gang XI di Kelurahan Kuripan Tergenang

Kemudian, terkait tuntutan menurunkan harga BBM bersubsidi dan minyak goreng, H Harry Wijaya menilai bukan wewenang pihaknya. Terkecuali membuat pengawasan sistem pendistribusian.

“Perlu kita ingatkan, DPRD itu penyambung lidah rakyat, yang mana segala aspirasi dan tuntutan dari masyarakat pasti kita terima dan akan kita sampaikan,” tuturnya.

“Berarti mengambil keputusan bukan DPRD, kita hanya menyampaikan dan pengawasan,” lanjutnya.

Selanjutnya, jika ada aksi dari HMI Cabang Banjarmasin, H Harry Wijaya mengaku akan tetap mengakomodir dengan harapan penyampaian pendapat itu secara santun.

“Pemberitahuan pun jangan sampai ditentukan tanggal dan waktunya, karena di DPRD banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Biar kita nanti yang menyesuaikan jadwalnya,” imbuhnya.

“Kalau mereka ingin beraudiensi lagi langsung saja tanpa orasi kita terima keruangan dengan suasana yang adem dan meminimalisir orang yang tidak berkepentingan yang bisa memancing provokasi nantinya,” sambungnya.

Terpisah, Ketua HMI Cabang Banjarmasin Nurdin Ardalepa mengatakan, pihaknya datang dengan anggota sekitar 20 orang ke DPRD Kota Banjarmasin hanya untuk bisa beraudiensi. Namun, ada beberapa anggota Dewan yang menurut HMI Cabang Banjarmasin melakukan tindakan-tindakan yang tidak seharusnya.

“Saya beberapa kali mau diserang, makanya saya selalu mundur karena kita paham kondisinya tidak kondusif sekali dan kami hari ini datang bukan untuk baku hantam, kami mau berdialog dengan baik-baik” ujarnya.

Nurdin juga mengungkapkan, terkait adanya undangan audiensi, pihaknya mengaku tidak pernah menerima. Justru sebaliknya, ia menegaskan jika pihaknya lah yang bersurat ke DPRD Kota Banjarmasin.

“Kami yang bersurat, jadi hari ini akan kami kaji kembali dan tidak akan stop. Akan berjilid-jilid lagi,” tegasnya.

“Andaikan hari ini DPRD Kota Banjarmasin datang dengan baik-baik, ya mungkin kita akan berdialog dengan baik-baik,” sambungnya.

Nurdin juga mempertegas, pihaknya melakukan aksi tersebut bukanlah pesanan melainkan bentuk kekecewaan pihaknya.

“Jadi hari ini kami kecewa dengan tindakan DPRD Kota Banjarmasin, kemarin aparatnya represif hari ini anggotanya yang represif menurut kita,” imbuhnya.

Atas perbuatan itu, Nurdin pun menawarkan para dewan untuk turun dari jabatannya dan mengaku tidak takut dengan adanya ancaman dari anggota dewan.

“Silahkan tandai saya, saya tidak pernah takut. Hari ini pun pistol berada di kepala saya tidak takut, saya sudah sering didatangi preman masalah demo jadi silahkan tandai saya,” pungkasnya. (airlangga)

Editor: Abadi