BARABAI, klikkalsel.com – Status Tanggap Darurat Banjir Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) masih belum usai dan saat ini sudah memasuki hari keenam sejak ditetapkan Bupati HST H Aulia Oktafiandi pada 28 November 2021 lalu.
Dalam pemantauan media ini di Posko Induk Stadion Murakata Mandingin Barabai, terlihat kondisinya sudah tampak sepi. Ditambah lagi, Diskominfo HST yang dimandatkan untuk mengelola data banjir sudah ‘angkat kaki’ dari posko tersebut. Papan data informasi Media Center pun sudah tidak ditemukan lagi di posko tersebut.
Padahal, hingga kini tanggap darurat banjir masih berlangsung, dan sebagian titik Kabupaten HST masih ada yang tergenang, serta pada titik Pegunungan juga banyak terdapat titik longsor yang turut mengisolasi masyarakat. Lantas dengan angkat kakinya tim olah data dan tidak terhimpunnya data lengkap upaya yang sudah dilakukan, penanganan banjir yang dilakukan Pemkab HST pun dipertanyakan.
Sebelumnya, seperti yang telah diberitakan media ini data pengungsi banjir yang dihimpun Diskominfo HST Kamis (2/12/2021) malam sangat tidak jelas. Pada kondisi banjir yang sudah surut masih saja tercatat 3.112 pengungsi yang berbeda jauh dengan kondisi real di lapangan.
Baca juga: Banjir HST Surut, Data Pengungsi Banjir Tidak Jelas
Baca juga: Pengungsi Banjir HST Terserang Sejumlah Penyakit, Mulai dari ISPA Hingga Febris
Ustadz Supriadi Anggota DPRD HST yang juga sebelumnya berkecimpung di lokasi banjir, terhadap data yang diberikan, harapannya memang benar update berdasarkan kondisi real di lapangan.
Menurutnya, kalau hanya dengan data yang sekarang terkesan sangat umum dan tidak menampakkan penanganan nyata yang dilakukan oleh Pemkab HST.
“Infografis yang disebar hanya menggambarkan data terdampak bencana banjir, sangat umum. Sedangkan penanganannya tidak terhimpun. Wajar saja kalau masyarakat menanyakan penanganan yang dilakukan oleh Pemkab,” bebernya.
Kemudian, dengan data pengungsi pun juga tampak hanya terpaku pada jumlah pengungsi. Sedangkan, bantuan logistik yang sudah diberikan kepada para pengungsi atau terdampak masih kosong.
Menurutnya, yang paling dikhawatirkan dengan tidak jelasnya pencatatan data yang dilakukan akan berdampak tidak meratanya penyaluran bantuan.
“Kalau datanya tidak jelas, dikhawatirkan ada tercecer dan akan berdampak pada tidak meratanya penyaluran bantuan. Bahkan bisa tidak dapat bantuan,” tutupnya.
Selain itu, data penanganan yang kalau memang sudah dilakukan Pemkab HST seharusnya diupdate juga secara real time. Agar masyarakat luas tahu bahwa kalau memang benar Pemkab HST bekerja dan terkesan tidak tidur melarut-larutkan permasalahan banjir.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo HST Edina FItria Rahman, Sabtu (4/12/2021) sore saat dikonfirmasi melalui gawai, terkait angkat kakinya dari posko induk tersebut, pihaknya belum memberikan jawaban.
Lebih lanjut, terkait update data menurut pihaknya akan dikirimkan melalui whatsapp. Padahal, update data yang diberikan pun tergolong sangat umum, dan keterangan bantuan yang sudah diberikan pada tiap lokasi terdampak banjir masih kosong.
“Pian mencari update data kah pa? kena kami kirimkan via wa lah pa,” tulisnya melalui pesan whatsapp.
Dilansir dari media sosial instagram @kominfo_hst update terakhir data penanganan pengungsi banjir 30 November 2021 dengan pengungsi 4.578 orang. Begitu pula pada update informasi terakhir 2 Desember 2021 Media Center Kabupaten HST dengan jumlah pengungsi 3.133 orang.
Parahnya lagi, bantuan yang sudah didapat oleh para pengungsi pun masih kosong yang dikhawatirkan dapat tercecer tidak dapat bantuan dan tidak meratanya dapat bantuan.
Kemudian, dalam update terakhir Sabtu (4/112/2021) pukul 20.00 WIta yang diterima media ini, data pengungsi banjir pun sudah kosong begitupula dengan bantuan yang didapat sedari awal data keluar hingga kini juga kosong tak ada update.
Menurut keterangan Hakiem Diskominfo HST, pihaknya menghimpun data melalui para Camat di setiap Kecamatan serta BPBD HST.
Terkait kosongnya kolom bantuan yang sudah didapat para pengungsi, pihaknya mengaku belum mendapatkan data tersebut.
Padahal sebelumnya, Bupati HST pada hari Senin (29/11/2021) dalam Rakor Tanggap Darurat Banjir, Data pengungsi banjir harus selalu update tercatat dan diexpose baik tempat mengungsi dan jumlahnya agar tepat dalam memberikan pertolongan.
Lebih lanjut, begitu juga ada tenaga atau petugas pendamping ditempat pengungsian untuk selalu memonitor kondisi pengungsi.
Kemudian, Kalak BPBD HST Budi Haryanto, Sabtu (4/112/2021) sore menyampaikan kepada media ini, pihaknya bersama aparat gabungan baru saja melakukan pembersihan tanah longsor di Desa Pasting, Kecamatan Hantakan.
Menurut informasi Tim Posko BPBD, Tim Kominfo sudah bubar pukul 04.00 wita habis Ashar tanpa ada pemberitahuan resmi ke poskonya.
“Untuk update info media center sesuai arahan dan keputusan rapat semua di kominfo, silahkan pian tanya ke kominfo kenapa tidak update hari ini,” tulisnya melalui pesan seluler.
Berdasarkan rilis Infografis Data Bencana Banjir Kabupaten HST Sabtu (4/112/2021) pukul 20.00 WIta 11 Kecamatan dengan 6.909 kk dan 20.486 jiwa terdampak banjir.
Kemudian, fasilitas umum yang terdampak ada 32 tempat ibadah, 87 sekolah, 25 kantor, 18 jembatan, 6.441 rumah terendam, 39 titik longsor, 31 jalan terendam, serta 6 pasar rakyat yang juga terdampak yang hingga kini belum diketahui data yang sudah tertangani.
Selain itu, laporan terakhir Pendim 1002 melaui Babinsa yang bertugas di lapangan yang didapat media ini, tercatat ada beberapa desa yang masih tergenang. Diantaranya Desa Kayu Rabah yang berada di Kecamatan Pandawan, serta Desa Mantaas, Sungai Buluh, dan Rantau Bujur yang berada di Kecamatan Labuan Amas Utara dengan debit air berkisar 25-40 cm yang berada di bantaran sungai yang terkesan stagnan dan menggenang yang kemungkinan akan meningkat. (dayat)
Editor : Akhmad