TANJUNG, klikkalsel.com – Banjir yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Tabalong tampak berangsur-angsur surut.
Namun, aktivitas perekonomian warga belum sepenuhnya normal, terutama bagi warga Tabalong yang bertumpu pada pengjasilan pertanian.
Seperti yang dirasakan warga Desa Ampukung, Kecamatan Kelua. Beberapa orang warganya mengeluhkan sudah lima hari tidak dapat mencari nafkah, sebab sawah yang mereka garap sehari-hari untuk mencari nafkah rusak akibat terendam banjir.
“Sejak Kamis hingga Minggu, sampai sekarang tidak bisa mencari nafkah,” keluh Nani Hariyani, warga RT 8, Desa Ampukung, Kecamatan Kelua, Senin (10/2/2020).
Senada dengan Nani, Salatiyah, warga RT 9, Desa Ampukung, Kecamatan Kelua mengatakan, sejak sawahnya rusak akibat diterjang banjir, dirinya tidak dapat melakukan aktifitas apa-apa dan lebih banyak memilih diam di rumah.
“Hari Rabu ditanam, besoknya banjir, terpaksa kami menanam ulang padinya,” ujarnya.
Ia berharap, pemerintah setempat segera memberikan bantuan agar sawahnya dapat kembali digarap untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Sementara, Bupati Tabalong, Anang Syakhfiani, mengatakan akan memberikan bantuan benih padi kepada warga yang sawahnya rusak akibat banjir.
Dirinya mengaku, akan merumuskannya dengan pihak-pihak terkait.
“Yang sedang kami rumuskan adalah bagaimana kita memberikan bantuan benih untuk petani kita yang sawahnya terendam,” ujar Anang saat meninjau dan memberikan bantuan logistik kepada warga yang terdampak banjir di Desa Ampukung, Kecamatan Kelua.(arif)