BANJARMASIN,klikkalsel.com – Sudah berjalan 5 hari, penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Banjarmasin, masih terlihat belum ada perubahan yang signifikan terkait penanganan Covid-19 di Banjarmasin.
Hal tersebut terbukti dengan masih bertambahnya kasus Covid-19 di Banjarmasin. Sampai saat ini, tercatat ada sebanyak 45 kasus di Banjarmasin, 32 diantaranya masih dalam perawatan, 7 orang sembuh dan 6 orang meninggal dunia.
Disisa waktu 9 hari pemberlakuan PSBB di Banjarmasin ini, sejumlah kebijakan diharap bisa memberikan hasil yang maksimal dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Banjarmasin.
Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina menyampaikan usulan pemberlakuan PSBB yang diajukan oleh 3 kabupaten/kota tetangga tentunya akan menjadi salah satu unsur yang mendukung keberhasilan PSBB di Banjarmasin.
“Jika itu disetujui, kita yakin pemberlakuan PSBB di Banjarmasin akan benar-benar efektif hasilnya,” ujar Ibnu Sina.
Tiga daerah tersebut adalah Kota Banjarbaru, Kabupaten Barito Kuala (Batola) dan Kabupaten Banjar yang bertetangga langsung dengan Banjarmasin
Ia berharap, apabila usulan PSBB tersebut disetujui Kemenkes pada 1 Mei 2020 mendatang maka otomatis pintu masuk dan keluar Banjarmasin tidak perlu penjagaan yang ketat lagi.
“Kita tidak perlu memasang portal lagi di sejumlah perbatasan karena itu sudah dilakukan daerah tertangga yang menerapkan PSBB itu,” jelasnya.
Untuk itu, ketika Kabupaten Kota tetangga sudah mulai menerapkan PSBB maka, penerapan PSBB di Banjarmasin akan semakin terasa. (fachrul)