Cuaca Mekkah Terasa Panas, ini Tips Untuk Para Jemaah

Cuaca Mekkah Terasa Panas, ini Tips Untuk Para Jemaah
Ustadz Muhammad Maulana Al Kelayani saat berada di Mesir berziarah ke makam Imam Al Musiy dan Imam Al Bushiry

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Beberapa waktu lalu sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Kunta Wibawa Dasa Nugraha membeberkan saat ini cuaca di Mekah sedang panas-panasnya hingga diperkirakan bisa mencapai 50 derajat Celcius.

Informasi dihimpun, hal itu disampaikannya pada saat melepas petugas Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi bidang kesehatan tahun 2022.

Bagi jamaah haji asal Indonesia khususnya Kalimantan Selatan (Kalsel) perbedaan kondisi cuaca tersebut bukanlah yang biasa bagi mereka terbiasa dengan iklim tropis.

Terkait hal diatas, Ustadz Muhammad Maulana Al-Kelayani menceritakan, pada musim haji cuaca di mekkah memang sangatlah panas. Bagi orang Kalsel mereka memiliki budaya atau kebiasaan untuk anggota keluarganya yang sedang menjalankan ibadah haji tersebut.

“Biasanya orangtuha kita di Banjar bahari, itu meminta kepada keluarga yang berada di banua untuk membagi-bagikan es (minuman dingin) ke masyarakat agar keluarganya yang menjalankan haji tidak merasa kepanasan,” ujarnya, Jumat (24/6/2022).

Hal itu, hanyalah kebiasaan atau budaya orang Banjar yang mengistilahkan ketika membeli es atau minuman dingin itu bisa memberikan kesejukan kepada keluarga yang sedang menjalankan haji.

Kemudian, kata Ustadz dalam kondisi cuaca yang seperti itu hendaknya kita membaca amalan yang berbunyi “Ya Naru Kuni Bardan Wasalaman Alaa Ibrahim’ dan juga bagi jamaah haji dianjurkan untuk tidak meminum es (minuman dingin).

“Karena, di sana kalau minum es akan membuat tenggorokan tidak enak sehingga membuat suara rusak dan dapat mengganggu pernapasan,” tuturnya.

“Minum air es itu akan membuat tenggorokan cepat terasa kering dan membuat sakit ketika meneguk air liur,” sambungnya.

Baca Juga : Jemaah Haji Banjarmasin dan HSU Besok Siang Berangkat ke Arab Saudi 

Baca Juga : 160 CJH HSU Jalani Tes PCR Sebelum Berangkat Haji

Atas dasar itu, menurut Ustadz hendaknya jemaah meminum air zam-zam biasa tanpa pendingin atau es.

Sebelumnya, ketika ingin menjalankan ibadah Haji di Mekkah, para jamaah sudah dianjurkan untuk menjaga kesehatan, yaitu kesehatan jasmani.

Tidak hanya itu, kata Ustadz hendaknya jemaah juga menyiapkan kesiapan rohani untuk terus dimantapkan dengan niat dan tujuan mendapatkan ridho dari Allah SWT.

“Begitu juga yang belum mendapatkan kesempatan untuk berhaji, maka hendaklah mempersiapkannya dari sekarang,” tuturnya.

Lalu, bagaimana jika umat muslim wafat sebelum menjalankan ibadah haji ?

Ustadz mengatakan, ketika orang tersebut wafat sebelum menunaikan ibadah haji, namun sudah memiliki niat ingin berangkat haji semasa hidupnya, makan tetap akan mendapatkan pahala seperti orang yang sudah menjalankan haji.

“Mudah-mudahan kita umat muslim dapat dipanggil untuk menunaikan ibadah haji dan umroh,” pungkasnya. (airlangga)

Editor: Abadi