Buka Rakernis Ditjen SPPR, Menteri AHY: Capai Target Pendaftaran Sisa 7 Juta Bidang Tanah Pada Tahun 2024

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Agus Harimurti Yudhoyono saat membuka Rakernis Ditjen SLPR (sumber Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Agraris dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional)

JAKARTA, klikkalsel.com – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yakin target pendaftaran sisa bidang tanah sebanyak tujuh juta bidang pada tahun 2024 ini bisa tercapai.

“Target kita sampai dengan akhir 2024, 120 juta bidang tanah. Jadi sisa bidang tanah yang ditetapkan untuk tahun 2024 ini sebetulnya tujuh juta bidang tanah lagi. Dan itu setara dengan kurang lebih jumlah bidang tanah negara Belanda. Insyaallah bisa kita capai dengan sebaik-baiknya,” kata Menteri ATR/Kepala BPN itu

Hal itu, disampaikan Menteri AHY saat membuka Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Direktorat Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang (Ditjen SPPR) dengan tema Melampaui Kadaster Lengkap, di Jakarta, pada Selasa (28/05/2024).

Dalam sambutannya, Menteri AHY juga turut menyampaikan bahwa pada proses pendaftaran tanah, pemetaan bidang tanah secara lengkap saja tidak cukup, namun harus melampaui target.

Baca Juga Sambut Baik Investasi Elon Musk di Indonesia, Menteri AHY Pastikan Kesiapan Hak Atas Tanahnya

Baca Juga Warga Apresiasi Program PELATARAN, Menteri AHY: Kami Ingin Permudah Warga Dapatkan Kepastian Hukum

Untuk pendaftaran tanah sampai dengan akhir 2024 ditargetkan hingga 120 juta bidang tanah. Saat ini, sebanyak 113 juta bidang sudah terdaftar dan 2,2 juta bidang diantaranya berhasil didaftarkan hanya dalam masa 100 hari kerja Menteri AHY.

Tidak hanya itu, dalam sambutanya Menteri ATR/ Kepala BPN AHY juga turun mengingatkan bahwa ada perbedaan signifikan dalam pendaftaran tanah antara Indonesia dengan negara lain, khususnya Belanda, terutama tantangan dan kompleksitasnya.

“Indonesia negara yang besar, dan kita negara kepulauan terbesar di dunia. Jadi kompleksitasnya bukan hanya dari sisi dimensi, _size_-ya, tapi juga dari bentuk geografisnya yang tidak selalu mudah untuk dipetakan, diukur dan untuk didaftarkan,” jelasnya.

Disamping itu, AHY juga mengapresiasi kerja keras jajaran Kementerian untuk pencapaian sejauh ini. Bahkan kedepannya juga berharap nantinya Rakernis bisa meningkatkan kualitas para aparatur yang memang memiliki kompetensi dan otoritas dalam pemetaan serta pengukuran.

Senada dengan hal tersebut, Direktur Jenderal SPPR, Virgo Eresta Jaya dalam laporannya menyampaikan bahwa setidaknya ada dua hal yang menjadi tujuan diselenggarakannya Rakernis, yakni untuk mempersatukan visi dan misi dalam mempersiapkan data spasial demi melampaui kadaster lengkap tahun 2025, dan untuk meningkatkan kualitas serta pengetahuan seluruh jajaran bidang survei dan pemetaan.

“Mengapa harus Melampaui? Karena Kadaster lengkap itu bukan final destination. Itu adalah tahap awal untuk kita selanjutnya memberikan manfaat bagi semua stakeholders yang ada, dan berikutnya adalah kita meningkatkan pengetahuan dan kualitas dari teman-teman yang ada disini,” terang Dirjen Virgo.

Untuk diketahui, pembukaan Rakernis ditandai dengan penekanan tombol alat ukur laser scanner oleh Menteri ATR/Kepala BPN, didampingi Sekretaris Jenderal Kementerian ATR/BPN, Suyus Windayana dan Direktur Jenderal SPPR, yang menampilkan hasil akuisisi real time di ruang acara.

Selain itu, dilakukan juga penyematan pin penghargaan pelatihan GeoAI secara simbolis, kepada tiga orang perwakilan peserta.

Rapat Kerja Teknis ini akan berlangsung selama tiga hari, dihadiri 157 peserta dari Satuan Kerja Daerah, yang terdiri dari kepala bidang, Korsub Kantor Wilayah, dan Kepala Seksi Survei Pemetaan. Turut hadir mendampingi Menteri ATR/Kepala BPN, sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama. (adv)

Editor: Abadi