BNPT Minta FKPT Edukasi Masyarakat Agar Tidak Terjebak Dalam Permusuhan di Tahun Politik

Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar

JAKARTA, klikkalsel.com – Momentum tahun politik sangat rentan menghasilkan adanya kondisi polarisasi sosial dan politik identitas yang menggunakan isu SARA berbalut narasi-narasi intoleransi, kekerasan dan kebencian. Efek dari dua kondisi tersebut harus diredam dan dihilangkan agar tidak menimbulkan lahirnya disintegrasi dan friksi-friksi sosial yang memecah belah masyarakat.

Dalam mencegah perpecahan di masyarakat di tahun politik ini, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) meminta kepada seluruh anggota Forum Komunikasi Penanggulangan Terorisme (FKPT) untuk turut aktif dalam mengedukasi pentingnya mengedepankan semangat persaudaraan, persatuan dan Kesatuan dalam berdemokrasi di tahun politik.

Ketua FKPT Kalimantan Selatan, H Aliansyah Mahadi yang didampingi Sekretaris Masrani Noor mengatakan, harapan tersebut disampaikan Kepala BNPT RI Komjen Pol. DR Boy Rafli Amar tersebut pada pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) FKPT ke X di Jakarta pada Senin, (20/2/2022) malam.

Pengurus FKPT Kalsel saat menghadiri Rakernas di Jakarta

Dengan tema “Bersama Memperkuat Persatuan dan Kesatuan untuk Indonesia Damai dan Harmoni ini”, Boy Rafli Amar ujarnya mengharapkan FKPT bisa ikut mengedukasi agar masyarakat tidak terjebak dalam kebencian dan permusuhan antar sesama anak bangsa.

Baca Juga Pengamat Politik: Beberapa Figur Berpotensi Maju di Pilgub 2024

Baca Juga Refleksi Akhir Tahun, FKPT Kalsel Fokus Terhadap Generasi Muda

” Yang merupakan efek dari polarisasi dan politisasi identitas, ucapnya.

Dipaparkan Didit nama panggilan Ketua FKPT Kalsel ini, dengan 7 bidang (Bidang Agama, Sosial dan Budaya, Media Massa, Hukum dan Humas, Pemuda, Pendidikan, Perempuan dan Anak, Pengkajian dan Penelitian) yang diampu FKPT di 34 provinsi, BNPT RI berharap FKPT dapat menginisiasi kerjasama secara multi pihak (Pentahelix) dalam rangka menggelorakan semangat persatuan dan kesatuan di tahun politik.

“Diminta FKPT bisa bekerjasama dan menginisiasi dialog-dialog dengan mitra di daerah untuk menggelorakan semangat persatuan dan kesatuan,” ujarnya.

“Bagaimana caranya masyarakat kita dapat merayakan pesta demokrasi tapi tidak dengan kebencian dan kekerasan,” sambungnya.

Saat ini FKPT di Indonesia memiliki 34 perwakilan dengan sekitar 306 pengurus dimana baru terbentuk FKPT di Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Lebak Provinsi Banten.

Sebelumnya di tahun 2022 telah terbentuk FKPT di Provinsi Papua dan Papua Barat.

Dalam kegiatan ini, FKPT Kalsel dihadiri oleh Ketua Aliansyah Mahadi, sekretaris Masrani Noor, bendahara Dayah, Bidang Penelitian Muhammad Fauzi, Bidang Agama Mukhdiansyah, Bidang Pemuda Hafiz Ridha, Bidang Media Zainal Helmie serta satgas M Hadi serta M Rahman. (***)

Editor: Abadi