Berkali-kali Kebakaran, Ketua DPRD Banjar Soroti Pasar Thaibah Martapura

MARTAPURA, klikkalsel.com – Kali ketiga mengalami kebakaran, Pasar Thaibah mendapat sorotan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banjar, mulai dari fasilitas hingga kekumuhan.

Ketua DPRD Banjar, H. Muhammad Rofiqi mengatakan, kejadian terbakarnya pasar tradisional di bawah naungan Perusahaan Daerah (Perusda) Pasar Bauntung Batuah (PBB) ini terbilang aneh. Menurutnya kebakaran tersebut ada sesuatu yang salah atau disalahkan.

“Bisa jadi ada kelalaian. Masa dalam satu waktu di tempat yang sama 3 kali terjadi kebakaran, itu tidak wajar,” ungkapnya kepada klikkalsel.com pada, Minggu (26/11/2023) lalu.

Rofiqi juga menyoroti instalasi listrik pada Pasar Thaibah. Pasalnya kebakaran tersebut acap kali terjadi dan sering merugikan masyarakat yang berdagang di sana.

“Tiga kali, itu tidak wajar ini instalasi yang salah atau orang yang salah,” ucapnya.

Selain itu, Hydrant pemadam tidak luput dari pantauan Politisi Gerindra ini, fasilitas darurat untuk memadamkan api yang tidak berfungsi juga sangat disayangkan oleh dirinya.

“Hydrant tidak ada dan tertutup juga,” bebernya.

Kawasan Pasar Thaibah saat ini, menurut Rofiqi terlihat padat dan kumuh. “Harusnya space dibuat nyaman,” ucapnya.

Dari data yang dihimpun klikkalsel.com, pada Jumat (04/6/2021) malam, api membakar 12 toko kios pedagang pecah belah.

Pada Rabu (01/03/2023) lalu, kebakaran terjadi di Pasar Thaibah yang menghanguskan 26 unit toko dengan kerugian capai Rp700 juta.

Kemudian kebakaran paling parah terjadi pada, Kamis (30/09/2004) tercatat 800 rumah dan toko warga hangus terbakar. Sekitar 4.500 jiwa kehilangan tempat tinggal.

Menanggapi komentar dari Ketua DPRD Banjar, H. Muhammad Rofiqi. Direktur Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Bauntung Batuah (PBB) Martapura, Rusdiansyah menjelaskan, pihaknya telah menggelar pertemuan dengan perwakilan pedagang.

Baca Juga : Kebakaran Pasar Thaibah Masih Menjadi Misteri, Total Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Baca Juga : Tujuh Pasar di Banjarmasin Raih Penghargaan PTU dari Kementerian Perdagangan

Berkaitan dengan komentar H. Rofiqi, tentang semerautnya instalasi listrik di Pasar Thaibah, pihaknya akan melakukan perbaikan.

“Kami berterimakasih dengan Bapak Rofiqi, sebelumnya kami telah melakukan pertemuan dengan pedagang, untuk ke depan tidak hanya di wilayah kebakaran saja, kami akan melakukan perbaikan jalur listrik. Jadi harus memenuhi standar semua dari kabel cara pemasangan,” ucapnya, Selasa (28/11/2023).

Selain itu, Perusda PBB juga telah mengimbau kepada para pedagang, agar jaringan listrik yang terpasang ketika menutup toko dilepas, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Kami juga meminta para pedagang agar menyediakan alat pemadam api ringan (Apar) atau Afo Fireball (pemadam api bentuk bola, red) selain yang kami sediakan nanti. Bisa ditaruh di dalam toko agar bisa meminimalisir kejadian sehingga tidak sempat melebar dampaknya,” terangnya.

Tidak sampai di sana, Rusdi juga telah mengimbau para pedagang agar membersihkan sampah yang ada di kawasan toko. Pasalnya sampah tersebut dapat memancing kebakaran jika terkena puntung rokok.

“Tidak hanya kotor dan jorok, tapi juga bisa menimbulkan api jika terjadi kelalaian ketika membuang puntung rokok,” terangnya.

Berkaitan dengan hydrant pemadam kebakaran yang tidak berfungsi, pihaknya telah mempersiapkan 3 unit sumur untuk mengantisipasi hal tersebut.

“Belajar dari kejadian sebelumnya kami membuat beberapa titik sumur yang berada di dalam pasar dan akan kita tambah lagi di titik yang memungkinkan kita buat sumur,” tuturnya.

Selain itu, sumur yang telah dibuat oleh pihaknya tersebut dapat difungsikan oleh para pedagang untuk kebutuhan sehari-hari.

Rusdi juga menceritakan, pihaknya telah menyediakan penampungan toko sementara untuk para pedagang yang terkenda dampak kebakaran lalu. Namun para pedagang meminta agar PD Pasar secepatnya memperbaiki atap bangunan yang telah terbakar.

“Kita ada menyediakan tempat sementara di samping kantor Perusda PBB, namun pihak pedagang tidak mau di sana dan meminta kita untuk memperbaiki atapnya. Untuk yang lainnya menyusul,” jelasnya.

Dalam pertemuan tersebut, pedagang pasar Thaibah yang terdampak meminta kepada Perusda PBB agar tidak menarik retribusi sewa toko sampai selesai pembangunan.

“Untuk perbaikan kita tidak bisa mematok kapan selesai, tapi yang jelas secepatnya akan diperbaiki karena perlu koordinasi lagi dengan SKPD terkait,” pungkasnya. (Mada Al Madani)

Editor: Abadi