BANJARMASIN, klikkalel.com – Sesep Priatna (53), warga Jalan Pangeran, RT 5, Kelurahan Pangeran, Kecamatan Banjarmasin Utara yang akrab disapa Asep membuka jasa lukis sketsa wajah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ditemui klikkalsel.com keahlian melukis itu diakui Asep mulai tumbuh sejak masih duduk di Sekolah Dasar (SD), yang kala itu dirinya sangat gemar melukis pemandangan dan kartun.
Tak sedikit prestasi diraihnya saat mengikuti kejuaraan melukis sewaktu masih sekolah.
“Saya sempat berhenti melukis kurang lebih 20 tahun, karena harus bekerja di sebuah perusahaan sawit,” kata Asep, Senin (22/8/2022).
“Kembali melukis lagi ini, karena sudah tidak bekerja di sawit sejak awal pandemi Covid-19 pada bulan Maret tahun 2020 dan sudah bingung saat itu tidak ada pendapatan untuk keperluan sehari-hari,” sambungnya.
Baca Juga : Polresta Banjarmasin Kembali Amankan Ratusan Botol Minol, Anggota Dewan Kasih Dukungan dan Apresiasi
Baca Juga : Bawaslu Segera Bentuk Panwascam
Asep yang sempat terhenti melukis itu, sempat tidak yakin dengan kemampuannya dan memulainya kembali mengasah kemampuannya dengan cara melukis wajah para tetangganya.

Dirasa sudah terbiasa, mulailah Asep memberanikan diri membuka jasa lukis wajah secara terang terangan hingga saat ini dengan tarif harga yang bervariasi.
“Tergantung kesulitannya, kalau sketsa saja terkadang lebih murah. Namun, kalau pakai pigura sesuaikan dengan harga piguranya juga, mulai dari Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu per satu lukisan dan pigura,” imbuhnya.
Sementara ini, pria yang akrab disapa Asep menawarkan atau mempromosi jasa lukis wajah tersebut melalui akun sosialnya pribadi seperti Facebook yang bernama Kimora Art.
Saat ini, jasa yang ditawarkannya itu masih terbilang sepi dari pelanggan. Dalam satu minggu, kata Asip, dirinya belum tentu selalu mendapatkan orderan.
“Paling jauh orang Batulicin yang minta untuk dibuatkan sketsa, bahkan saya pernah membuat sketsa Gubernur Kalsel diminta seseorang, sudah selesai dibawanya tapi belum di bayat,” ceritanya.
Untuk membuat sketsa, kata Asep dia hanya memerlukan waktu sekitar satu hari dan jika dengan pigura akan memakan waktu lebih lama sekitar dua hari.
Selain sketsa wajah, Asep juga mengaku bisa membuat karikatur dan lukisan dengan bahan kopi yang dilukis ke sebuah kampas.
“Jadi bahannya kopi, medianya kampas. Juga bisa membuat kaligrafi di sebuah kayu dengan mesin solder,” terangnya.
“Tapi dari semua itu paling ramai pesanan seketsa karena dinilai lebih klasik,” tambahnya.
Lebih lanjut, kata Asep, dia membuka jasanya tersebut sekitaran Jalan pangeran tepatnya depan sebuah rumah kosong yang berada di tepian sungai dan belum mencoba untuk membuka lapak di tempat wisata.
“Saya pengen ikut pameran tapi tidak ada jalurnya, kalau mau buka jasa di siring saya terkendala transportasi karena ga ada motor,” imbuhnya.
Saat ini, Asep tengah sibuk menyelesaikan lukisan ulama yang dipesan orang untuk dijadikan kenang-kenangan. Adapun bahan yang digunakan hanyalah pensil berwarna dan beberapa pensil biasa.
“Saya buka dari pukul 9.00 Wita hingga 17.00 Wita sebelum Magrib,” pungkasnya. (airlangga)
Editor: Abadi





