BANJARMASIN, klikkalsel.com – Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas 1 Banjarmasin melakukan restoratif justice, yakni suatu pendekatan yang lebih menitik beratkan pada kondisi terciptanya keadilan dan keseimbangan bagi pelaku tindak pidana maupun korban.
Kepala Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas 1 Banjarmasin, Bagus Kurniawan, mengatakan, anak yang diberikan diversi merupakan upaya pembinaan serta diberikan kepercayaan agar bisa mengubah prilakukanya dengan baik.
“Dan saat ini kita menyerahkan dan memberikan kepercayaan ke Majelis Al Jamal Banjarmasin satu orang anak (ABH) untuk dilakukan pembinaan,” katannya, Selasa (2/3/2021).
Ada 5 orang anak yang sudah dititipkan ke Majelis Al Jamal tiga masih anak dibawah umur dan dewasa. Karena dalam pembinaan tersebut sudah dilakukan kesepakan sebelumnya.
Baca Juga : Rutan dan Lapas Tanjung Deklarasikan Janji Kinerja dan Canangkan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM
Baca Juga : Lapas Tanjung Digeledah, Petugas Temukan Barang Mirip Palu Milik Warga Binaan
“Anak yang dititipkan disini selain dibina hendaknnya bisa meningkatkan moral selain dari ilmu agama juga rasa kebersamaan, sehingga diharapakan prilaku mereka berubah hingga bisa kembali ketengah keluarga maupun masyarakat,”ucapnya.
Ditambahkannya pula, jika kepercayaan yang diberikan dilanggar maka hak diversi yang diberikan akan segera di cabut serta diproses pidananya.
“Akan dikenakan proses hukum dan tidak akan diberikan lagi diversi,”tegas Bagus.
Untuk pembinaan dengan diversi tidak hanya ke Majelis Al Jamal saja, bisa pula ke Dinas Sosial lainnya sesuai dengan kesepakan pihak Pengadilan, Kepolisian dan juga dinas terkait.
Sementara pemimpin Majelis Al Jamal, Salahuddin, mengatakan semoga dengan kepercayaan yang diberikan bisa dilaksanakan sebaik baiknnya.
Selain itu pihaknya juga akan berusaha memberikan pengetahuan melalui ilmu agama serta beberapa keterampilan yang dimiliki di Majelis Al Jamal tersebut. Sehingga mereka yang dipercayakan bisa menjadi lebih baik berguna baik dunia maupun akhirat.
“Selain ibadah solat 5 waktu, kajian ilmu agama yang menjadi bekal mereka nantinya supaya tak mengulangi kelalayan dilakukan sebelumnya. Kita juga memberikan pembinaan keterampilan,”katannya.(azka)
Editor : Amran