BANJARMASIN, klikkalsel.com – Ramai komentar di sosial media terkait mahalnya tiket masuk di kawasan taman Kampung Ketupat yang berlokasi di Jalan Sungai Baru, Kelurahan Sungai Baru, Banjarmasin Tengah.
Kawasan wisata Kampung Ketupat tersebut dikelola oleh PT Juru.id setelah penandatanganan kontrak, dan mulai dibangun pada Agustus 2022 lalu.
Namun dalam pengerjaannya ikon ketupat yang terbuat dari bambu di kawasan wisata Kampung Ketupat tersebut pernah roboh akibat tertiup angin kencang pada 17 November 2022.
Setelah itu pihak Juru.Id kembali membangun dan sedikit melakukan perubahan pada bentuk ikon ketupat, dan kemudian baru rampung pada Juni 2013 lalu, yang kemudian diperkenalkan oleh Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina, bertepatan saat dua tahun kepemimpinan Ibnu-Arifin.
Namun setelah dibukanya kawasan wisata kampung ketupat tersebut, banyak komentar dari netizen berkaitan mahalnya harga tiket masuk kawasan itu.
Hal tersebut juga diutarakan oleh Ida, salah seorang pengunjung kawasan wisata Kampung Ketupat, yang menurutnya harga tiket masuk itu terbilang cukup mahal.
“Kayanya kemahalan. Yang bagus itu standarnya Rp 15.000 untuk akhir pekan,” ujarnya, Kamis (6/7/2023).
“Karena kan yang datang itu ada yang membawa keluarga juga. Hitung saja kalau 5 orang dikali Rp 20.000 itu berapa? Kalau dikurangi menjadi Rp 15.000 kan masih mending,” sambungnya.
Hal senada juga dikatakan oleh pengunjung lainnya yakni, Siti Ramlah, bahwa untuk tiket masuk kawasan wisata kampung ketupat tersebut terbilang mahal.
“Tadi bayar Rp 15.000, itu menurut saya kemahalan. Kalau bisa Rp 10.000, nah itu standar saja jadinya,” ucapnya.
Berkaitan hal tersebut, Manager Pengelola Kampung Ketupat, Hendra, ketika dikonfirmasi melalui panggilan telepon menyampaikan bahwa pihaknya merupakan swasta murni yang mengelola kawasan wisata tersebut.
Pihaknya pun untuk saat ini masih melakukan trial error atau ujicoba pembukaan kawasan wisata di kawasan itu.
“Kalau dibilang terlalu mahal ya kami kaget juga, padahal kemarin kami sudah survey juga terkait harga tiket masuk itu,” ungkapnya, Kamis (6/7/2023).
Baca Juga : Pengadaan MPP di Banjarmasin Mulai Dikerjakan
Baca Juga : Hasil Studi Tiru ke Inggris, Ibnu Sina Inginkan Pengembangan Wisata Pinggir Sungai
Perihal harga tiket masuk tersebut juga menurutnya, pihak pengelola tidak memerlukan sosialisasi, karena mereka berdalih swasta murni tanpa campur tangan pemerintah.
“Bagi saya sih kami tidak perlu sosialisasi karena kami swasta murni, jadi terserah mau buka kapan dan buka harga ya itu kan terserah karena kami swasta murni,” tuturnya.
Banyaknya komentar di sosial media terkait mahalnya tiket masuk kawasan kampung ketupat tersebut, pihaknya pun mengambil kesimpulan
Jadi untuk biaya masuk di kawasan Kampung Ketupat tersebut Rp 10.000 untuk hari Senin-Rabu, Rp 15.000 untuk hari Kamis-Jumat dan Sabtu-Minggu Rp 20.000.
“Tapi itu bukan tiket masuk, tetapi mereka yang masuk dapat minuman,” ungkapnya.
Selain itu ia juga menegaskan bahwa kawasan wisata kampung ketupat tersebut masih terbatas dengan jumlah orang tertentu.
Hal itu dikarenakan bangunan yang ada didalam kawasan kampung ketupat tersebut dibangun dengan bahan yang natural.
“Jadi ada kapasitas maksimal masuk untuk berapa orang, karena didalam bukan bangunan beton,” terangnya.
“Kalau kita jual tiket Rp 5.000 nanti bingung juga kita didalam untuk jaga keamanannya, terus kebersihannya juga,” tambahnya.
“Jadi ketika ada yang komplain tiket mahal, ya saya bingung, kan terserah-terserah kami istilahnya, karena kami swasta murni,” pungkasnya.(fachrul)
Editor : Amran