BATULICIN, klikkalsel.com – Melihat penyaluran dan kinerja dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), Komisi II DPRD Kalsel berkunjung ke Bank Kalsel Cabang Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu.
Dalam kunjungan Jumat (17/2/2023) lalu itu, pihak Bank Kalsel cabang Batulicin akan menyalurkan 75 persen KUR pada 2023 bagi sektor perdagangan dan perkebunan, dari Rp 70 miliar yang ditargetkan.
Koordinator UMK Bank Kalsel Cabang Batulicin Herman menuturkan, saat ini alokasi KUR yang siap disalurkan tercatat ada sekitar Rp 3 miliar lebih.
Dikatakannya, program ini sudah dimulai Februari 2023. Setelah mendapat aturan jelas dari Kemenkeu RI.
“Berhubung awal Januari lalu belum bisa direalisasikan karena kemarin masih menunggu aturan dari Kemenkeu RI, makanya, kami akan mengejar bulan ini bahkan anggarannya sudah siap direalisasikan,” ujarnya, saat dikunjungi Komisi II DPRD Kalsel.
Menurut Herman, cakupan skala prioritas utama yang saat ini tengah didorong pihaknya, adalah sektor perkebunan dan perdagangan yaitu, perkebunan sawit, karet hingga kelontongan (kios).
“Karena ketiga ini yang unggul di daerah Tanah Bumbu,” imbuhnya.
Namun demikian, sektor pendukung lainnya juga tengah digarap pihaknya supaya KUR yang dijalankan mampu maksimal.
“Ada juga pertanian dan jasa penyewaan rumah (real estate) artinya seluruh sektor sudah masuk,” kata dia.
Sebagai optimalisasi, lanjut Herman, total penyaluran dari seluruh unit yang ada di Tanah Bumbu mencapai Rp 21 miliar.
“Kalau dari target per unit sekitar Rp 4 miliar dan itu rata kami bagi. Namun, seperti daerah pelosok yang kebanyakan adalah KUR mikro di bawah Rp100 juta itu sebesar Rp 3,7 miliar bedanya di sana. Jadi di satu triwulan target keseluruhan adalah Rp21 miliar,” paparnya.
Baca Juga : Pemegang Saham Tunjuk Plt Dirut Bank Kalsel, Ketua OJK : Itu Hal Biasa dalam Perusahaan
Baca Juga : Bank Kalsel Sampaikan Laporan Kinerja 2022 kepada Komisi II DPRD Kalsel
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalsel Muhammad Yani Helmi mengharapkan, penyaluran KUR yang diprogramkan Bank Kalsel Cabang Batulicin mampu mendorong dan penumbuhkan perekonomian masyarakat. Termasuk pertanian yang saat ini menjadi fokus pihaknya dalam melakukan pengendalian inflasi.
“KUR saat ini memang sangat dibutuhkan baik masyarakat atau pun UMKM. Sehingga, kami mengharapkan agar Bank Kalsel dapat mempermudah hal ini. Karena apabila tidak dibantu, maka, perekonomian bakal stagnan, meski kita ketahui ada regulasi yang mengatur tetapi setidaknya dipermudah,” kata politisi Partai Golkar ini.
Dari hasil pembicaraan, lanjut dia, masyarakat yang belum pernah meminjam hanya dikenakan beban angsuran sebesar 6 persen. Sebaliknya, apabila pernah meminjam akan dikenakan angsuran sebanyak 8 persen.
“Sebagai bank milik Pemda yang dipercaya oleh pemerintah pusat untuk menyalurkan KUR ini dapat dimudahkan. Tentu saja tujuannya adalah lebih mempermudah ekonomi masyarakat sehingga lebih menggeliat lagi,” tuturnya.
Seirama dengan Anggota Komisi II DPRD Kalsel Burhanuddin, yang mengharapkan, dengan adanya program KUR yang dijalankan Bank Kalsel Cabang Batulicin, bisa menjadi satu-satunya konvensional dalam peminjaman kredit bagi masyarakat setempat.
“KUR dalam rangka membantu masyarakat kecil, pemberian modal. Terpenting, jaga kepercayaan pihak bank. Jangan disalah gunakan, apabila dijalan yang benar maka mereka siap selalu membantu. Perlu diketahui Bank Kalsel Cabang Batulicin ini telah mendapat kepercayaan dari Bank Indonesia (BI),” tuturnya.
Pada Kunjungan Kerja (Kunker) kali ini, hadir pula Ketua Komisi II DPRD Kalsel Imam Suprastowo, didampingi Kepala Kantor Bank Kalsel Cabang Batulicin, Aziz Nurhakim beserta jajarannya. (adv/klik)
Editor : Akhmad