Antisipasi Peredaran Kecubung di Wilayahnya, Kapolsek Banjarmasin Timur Perketat Patroli dan Razia

Kapolsek Banjarmasin Timur AKP Syuaib Abdullah

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Tindak lanjut informasi yang beredar terkait adanya jual beli rokok kecubung di Banjarmasin Timur membuat Kapolsek memberikan atensi terhadap penanganannya.

Setelah sebelumnya memerintahkan anak buahnya untuk “mengobok-obok” sejumlah lokasi yang disebutkan dałam media sosial sebagai lokasi beredarnya barang yang dapat menimbulkan efek halusinasi tersebut. Kapolsek Banjarmasin Timur AKP Syuaib Abdullah juga memerintahkan jajarannya untuk bergerak menelusuri keberadaan mereka yang menjadi korban kecubung.

“Sudah saya perintahkan anggota untuk razia. Nanti untuk korban akan kita mintain keterangan juga terkait asal usul barang tersebut,” ucapnya.

Namun hal itu ujarnya masih menunggu para korban stabil dan bisa dimintai keterangan. Sehingga dapat jelas diketahui asal usul barang tersebut.

Baca Juga Buah Kecubung dan Bahaya Mengkonsumsinya, Bisa Sebabkan Halusinasi Hingga Kematian

Baca Juga Ramai Kabar Nge-fly Akibat Kecubung, Polsek Banjarmasin Timur Razia Pasar Batuah

Ke depan ujar Kapolsek pihaknya akan melakukan patroli dan razia secara berkelanjutan di lokasi yang dianggap rawan peredaran kecubung.

Ia pun berupaya mengoptimalkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat melalui media sosial ataupun melalui peran aktif bhabinkamtibmas untuk terjun langsung ke masyarakat.

Dilain sisi, pihaknya pun mendorong peran aktif masyarakat untuk memberikan informasi sekecil apapun terkait peredaran kecubung guna dilakukan penegakan hukum.

Perwira balok tiga tersebut mengimbau kepada masyarakat agar jangan sampai terlibat dalam penyalahgunaan kecubung baik itu memakai, membeli ataupun menjual kecubung yang tidak sesuai dengan peruntukannya.

“Terkhusus kepada orang tua agar lebih aktif dalam mengawasi anak-anaknya sehingga tidak terlibat dalam kenakalan remaja baik itu narkoba, geng motor, balap liar dan zat berbahaya lainnya baik tanaman ataupun bukan tanaman,” pungkasnya. (airlangga)

Editor: Abadi