ABK TB Prima 2039 yang Hilang di Sungai Barito Ditemukan 50 Meter dari Lokasi

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Seorang Anak Buah Kapal (ABK) kapal TB Prima 2039 yang dilaporkan hilang di Sungai Barito dekat PT Daya Sakti, ditemukan meninggal dunia pada Rabu (7/7/2021).

Saat dikonfirmasi ke Basarnas, informasi tersebut dibenarkan Andi Jainudin, Komandan Operasional Basarnas atau Kantor Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin. Saat dihubungi klikkalsel.com bahwa korban atas nama Stefen Toding Bua (25) yang hilang di Sungai Barito sudah ditemukan.

“Sudah ditemukan,” kata Andi Jainudin melalui pesan singkat Whatsapp.

“PD TW 07.07 07.50 H Tim SAR Gabungan berhasil menemukan korban An Stefen Toding Bua dalam keadaan MD pada titik koordinat 03 16′ 274″ S 114 33′ 334″ E 50 meter dari Tkp selanjutnya korban di evakuasi ke Dermaga SAR Basirih dan selanjutnya dievakuasi ke RSUD Ulin Banjarmasin,” sambungnya.

Anggota Basarnas Banjarmasin, Amin menambahkan bahwa informasi awal diperoleh dari keterangan warga sekitar.

Basarnas pun langsung terjun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk menindaklanjuti laporan masyarakat.

Baca juga: Proses Pencarian ABK yang Hilang di Sungai Barito Masih Dilakukan

“Ke lokasi menggunakan kapal mesin dan ditemukan sebuah mayat mengambang 50 meter dari titik nol,” ujarnya.

Korban dievakuasi ke kamar jenazah RSUD Ulin Banjarmasin sambil menunggu keluarga korban dari Tarakan datang ke Banjarmasin.

Sekedar mengingat, ABK ini berjenis kelamin laki laki bernama Stefen Toding Bua asal Kalimantan Utara (Tarakan), yang dilaporkan meninggal tenggelam di perairan Sungai Barito sejak Selasa lalu (6/7/2021).

Saat itu korban bersama tiga ABK lain berpindah dari TB Prima 2039 ke TB Tama 3048, ketika tongkang sedang berada di depan PT Daya Sakti.

Korban bergerak ke buritan bersama temannya, sedangkan dua ABK lain menuju ke haluan tongkang. Tidak lama kemudian, satu ABK yang bersama korban juga bergerak ke haluan untuk membantu menaikkan jangkar.

Oleh karena fokus menaikkan jangkar, ketiga ABK tersebut tidak lagi memperhatikan kondisi korban, sampai kemudian terdengar teriakan minta tolong melalui radio panggil.

Baru sekitar 30 menit kemudian, ABK lain berusaha mencari keberadaan korban di atas tongkang. Namun, korban tersebut tidak ditemukan.(airlangga)

Editor: Abadi