Track Frame Excavator Rusak Permukaan Aspal, Normalisasi Sungai Terpaksa Ditunda

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Program normalisasi sungai di Banjarmasin harus ditunda, karena terkendala pada track frame atau roda alat berat tidak dilapisi plat besi, sehingga merusak permukaan aspal.

Padahal pemerintah Kota Banjarmasin sudah merencanakan melakukan pembongkaran jembatan di kawasan Jalan A Yani.

Dikonfirmasi berkaitan hal tersebut, Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina, mengaku bahwa hal tersebut merupakan kesalahan teknis pihak pengerjaan.

Sehingga para pekerja di lapangan belum sempat bekerja. Pihaknya juga telah meminta agar pengerjaan ditunda sementara, dan dilakukan penambahan papan sebagai pelapis track frame excavator.

Baca juga: Lanjutkan Program Normalisasi Sungai, Warga Jalan Pandu Keluhkan Akses Jembatan Darurat

Itu dilakukan menghindari terjadi kerusakan pada permukaan aspal yang baru kerjakan.

“Pekerja di lapangan akan menambah papan yang lebih tebal lagi untuk melapis roda alat berat. Supaya tidak mengganggu aspal yang baru dibangun. Mungkin ini klarifikasi saya,” terangnya, Sabtu (23/10/2021).

Kemudian Ibnu juga menjelaskan, bahwa pengerukan sungai di kawasan Ahmad Yani untuk mengurangi dampak banjir sudah mulai dilaksanakan.

Termasuk pembongkaran lima buah jembatan, yang konstruksinya terlalu rendah dan menghalangi arus sungai.

“Kenapa dikerjakan baru sekarang, karena anggarannya ada di APBD Perubahan. Lalu proses lelang dan ada pemenang baru kita kerjakan. Karena begitulah mekanismenya,” tuturnya.

Jembatan yang dibongkar tersebut nantinya akan dibangun ulang. Konsepnya, sesuai dengan surat edaran (SE) Wali Kota Banjarmasin, tentang prototipe jembatan bangunan gedung (JBG).

Kepala Bidang Jembatan Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Thomas Sigit Mugianto merincikan, jembatan yang dibangun nantinya tak lagi memakai pondasi atau tiang di tengah-tengah badan jembatan.

“Titik paling rendah jembatan itu 20 centimeter dari permukaan air saat terjadinya banjir. Tidak ada tiang atau pilar di tengah jembatan,” bebernya.

Ia mengatakan, kelima jembatan ditarget rampung tahun ini. Artinya, dinasnya hanya memiliki waktu tak kurang dari tiga bulan.

Adapun terkait anggaran yang dibutuhkan untuk pembongkaran sekaligus pembangunan kelima jembatan itu, pihaknya mengaku menggelontorkan dana sebesar Rp1,8 miliar.

“Sesuai teknis, di akhir bulan Desember, semua jembatan sudah bisa difungsikan seperti biasa,” pungkasnya.(fachrul)

Editor : Amran