BANJARMASIN, klikkalsel.com – Ramainya antrian truk yang ingin menggunakan jasa penyeberangan Feri Alalak dimanfaatkan sejumlah preman untuk menarik pungutan dari para sopir.
Para sopir tersebut diminta uang dalam jumlah beragam, mulai dari Rp 2 ribu hingga Rp50 ribu rupiah per truk. “Ada yang minta alasannya untuk uang keamanan, parkir dan lain-lain,” ujar salah satu sopir, Husaini.
Para preman tersebut biasanya beraksi di sepanjang Jalan Brigjend Hasan Basry hingga jembatan Kayu Tangi Ujung.
Bahkan parahnya, para preman tersebut terkadang mencatut nama beberapa oknum kepolisian dalam melancarkan aksinya. Jika sopir tidak menuruti kemauan mereka, maka preman-preman tersebut akan melakukan intimidasi.
Mendapati laporan tersebut, Polresta Banjarmasin melalui Timsus langsung bergerak ke lapangan dan melakukan penyelidikan.
“Kita turun untuk kumpulkan keterangan dari para sopir guna mengetahui lokasi dan modus para preman,” ujar salah satu anggota Timsus, Aipda Ferry Gunawan, Minggu (31/1/2021).
Bahkan untuk menangkap basah para terduga pelaku, anggota Timsus Polresta Banjarmasin harus membagi diri dalam beberapa buah truk.
Entah sudah mencium gelagat bakal digeruduk polisi, sejumlah preman yang biasa mondar mandir untuk memalak para sopir di kawasan tersebut mendadak sepi.
“Tadi pas kami Lidik mendadak sepi. Cuma ada satu yang sempat kami curigai dan kami geledah. Setelahnya kami data identitasnya dan kami peringatkan untuk tidak mengulangi perbuatannya. Dan sampai sejauh ini tidak kami temukan keterlibatan anggota seperti yang dikatakan preman-preman tersebut,” imbuhnya.
Ditambahkan Aipda Ferry Gunawan, operasi yang dilakukan oleh Tim nya tersebut sesuai arahan dari Kapolresta Banjarmasin, Kombes Pol Rachmat Hendrawan yang meminta setiap personel untuk menindaklanjuti informasi yang beredar di masyarakat.
Hal itu menurutnya untuk menghindari kerawanan sosial yang bisa berdampak terhadap pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (Harkamtibmas). (David)
Editor: Amran